CENTRALNEWS.ID, DURI – Kerusakan jalan Rangau di wilayah Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis – Riau bikin warga di bilangan Simpang 5 meradang. Pasalnya, kian hari kondisi akses perlintasan tersebut makin luluh lantak dan terkesan luput dari sentuhan perbaikan. Belum lagi, yang melintas kebanyakan merupakan kendaraan berat diduga aset perusahaan yang beroperasi di bawah naungan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Kerusakan paling parah tampak di ruas jalan dari Simpang 5 mengarah ke kilometer 23 Rangau. Warga menduga, faktor yang mempercepat rusaknya jalan lantaran tingginya lalu lintas kendaraan berat sebagaimana dimaksud warga (aset perusahaan Sub-Contractor PT PHR, red).
“Awalnya truk-truk perusahaan lewat dari jalan Rangau, tapi karena jalan disana rusak, maka arus lalu lintasnya dialihkan melewati rute perjalanan dari kilometer 23 jalan Rangau ke arah Simpang 5 dan tembus ke jalan Pipa Air Bersih. Dampaknya, jalan di sekitar Simpang 5 ini alami kerusakan. Truk-truk aset perusahaan PT PHR maupun Sub-Cont-nya kita duga menyumbang potensi kerusakan jalan, makanya kami tak terima. Kami sebagai warga sangat keberatan dengan kondisi jalan hari ini. Banyak debu dan berlubang saat kering, jadi kubangan berlumpur dan licin saat musim hujan. Utamanya, jalan ini tak aman dilintasi, bisa kecelakaan kalau tak hati-hati. Atau kecelakaan karena kena lubang dan tergelincir karena jalan licin tersebab lumpur,” kata warga saat ikuti mediasi di Kantor Desa Petani, Senin (5/12).
“Kami minta PT PHR dan perusahaan lain yang armadanya sering melintas segera perbaiki jalan yang rusak. Kalau tak mau, silahkan lalu lintasnya dialihkan kembali lewat jalan Rangau saja,” pinta warga.
Tengahi persoalan itu, Kepala Desa Petani, Rasikun meminta agar setiap pihak yang hadir saat itu dapat saling menghargai dan menjaga ketertiban dalam mengutarakan keresahan atau saran dan pendapatnya. “Mari utarakan permasalahan ini dengan kepala dingin dan saling menahan diri, pertemuan ini kita adakan untuk mencari solusi, bukan malah menambah masalah. Mari saling bergantian dalam menyampaikan saran maupun keluhannya, sama-sama kita cari solusinya,” imbau Rasikun.
Pada kesempatan itu, Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Rianto juga hadir. Ia turut menyuarakan keluhan yang dirasakan langsung oleh warga Petani di daerah Simpang Lima dan juga Warga Desa Balai Makam tersebab kerusakan jalan. “Masyarakat mengeluhkan kerusakan jalan. Banyak debu, kubangan lumpur, dan juga atas sikap Supir yang terkesan remeh melaju kencang dan konvoi saat melintas. Keadaan ini sangat meresahkan masyarakat, dan bisa saja menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan lain. Maka kita harus tarik benang merahnya dan temukan solusi terbaiknya,” ungkap Rianto.
Wakili PT PHR, Slamet Irianto selaku Analyst Corporate Affair meminta masyarakat tetap tenang dan memakhlumi situasi kala itu. “Untuk pengaspalan saat ini tidak memungkinkan, namun hal ini tetap kami teruskan ke pimpinan. Pertamina saat ini sedang mengejar target dalam pengalian beberapa titik sumur, butuh tanah timbun untuk landasan dan ini harus digesa, kami dari PT PHR meminta pengertian dari Masyarakat,” ucap Slamet.
Sempat bersitegang, warga dan perwakilan perusahaan terdengar adubpendapat. Hingga pada kesepakatan akhir, PT PHR berjanji akan segera melakukan perbaikan jalan dengan treatment Sirtu alias Base. “Kami harap perbaikan jalan dapat segera dilakukan, jangan tunda-tunda lagi. Sementara ini, kami harap lalu lintas kendaraan berat operasional berbagai perusahaan bisa melalui jalan Rangau saja,” pinta warga untuk dimakhlumi.
Hadir dalam mediasi itu jajaran Kodim 0303 Bengkalis melalui Babinsa Koramil 03 Mandau, Polsek Mandau, BPD, Tokoh Warga dan Masyarakat, Pemuka Adat, Tokoh Pemuda dan perwakilan masyarakat setempat. (Bres)