CENTRALNEWS.ID, KARIMUN – Pihak keluarga minta hasil autopsi Halimah atau yang akrab di sapa Kalin (31) tidak di manipulasi oleh pihak tertentu.
Hingga saat ini, pihak keluarga masih menunggu hasil autopsi yang telah dilakukan sejak sepekan lalu. Sehingga fakta-fakta tewasnya Kalin masih menjadi misteri.
Diketahui, autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik RSUD Muhammad Sani bersama tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara dr Agung Hadi Pramono sejak 18 Februari 2024 lalu.
Kakak Korban Ningsih, mengaku terakhir menerima kabar sampel autopsi terhadap almarhumah Kalin dibawa ke Pekanbaru Riau untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kalaupun itu benar-benar di rahasiakan dengan alasan pro justicia, saya harap ada kejujuran dan transparansinya karena kita juga khawatir kalau tiba-tiba hasilnya dimanipulasi,” ujar Ningsih, Selasa (27/2/2024).
Bahkan, saat ini terhadap proses hukum pihak keluarga telah menyerahkan secara keseluruhan kepada tim Kuasa Hukum DP Agus Rosita.
“Kami sebagai pihak keluarga sudah memberikan kuasa hukum sepenuhnya kepada DP Agus Rosita dan timnya untuk menjalankan segala cara yang diperlukan untuk membela hak kepentingan hukum,” ujarnya.
“Termasuk semua instansi pemerintah baik kejaksaan maupun pengadilan serta memberikan hak retensi dan hak subtitusi dalam menyelesaikan perkara tersebut,” timpanya.
Selain itu, Ningsih juga membantah adanya isu yang beredar bahwa kematian korban disebakan karena memiliki riwayat penyakit asma.
“Korban tidak memiliki riwayat penyakit asma. Kematian Kalin diduga adanya penganiayaan dan bukan karena asma, sesak napas, ataupun overdosis (OD) seperti yang diisukan,” ujarnya
Diberitakan sebelumnya, Halimah ditemukan tewas di rumahnya kawasan Perumahan Sinar Indah Blok K36, Kelurahan Teluk Uma, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, pada Sabtu 17 Februari 2024 lalu.
Tewasnya korban diduga adanya unsur dugaan pembunuhan yang menjadi penyebab janda anak empat itu tewas tergeletak di lantai kamar rumahnya.
Hal itu di perkuat dari hasil pemeriksaan, diketahui pacar korban sempat menginap di rumah korban sehingga kuat dugaan memiliki kaitan erat tewasnya Halimah.
Selain itu, kejanggalan lainnya pihak keluarga menemukan pecahan gelas di bagian dapur hingga terdapat bercak darah dan kondisi tubuh korban yang dinilai meninggal tidak wajar.
Dari hasil oleh TKP, sejumlah barang berharga milik korban juga tidak ditemukan diantaranya satu unit sepeda motor Yamaha Mio dan satu unit ponsel.
Mengenai diduga pelaku Pratu PS, saat ini masih berstatus praduga tak bersalah, dan telah di amankan oleh satuannya Denpom TNI AD.(ayf)