18.1 C
New York
Rabu, November 6, 2024

Kabut Asap Selimuti Duri saat Risiko Paparan Covid-19 Melemah

Kabut asap di Kecamatan Mandau, Duri | Foto: Nof-B

Kabut asap di Kecamatan Mandau, Duri | Foto: Nof-B

CENTRALNEWS.ID, DURI – Hampir sepekan serangan Coronavirus Disease Nineteen (Covid-19) di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis seolah melemah. Jumlah jangkitan pun tak lagi bertambah hingga siang ini, Selasa (9/6).
Malam tadi, tim Gugus Tugas Covid-19 (GTC-19) RI secara resmi juga mengumumkan bahwa wilayah itu masuk dalam zona kuning atau wilayah risiko rendah paparan virus corona.
Penggolongan itupun disebut menjadi suatu kemajuan, atas berbagai tindakan yang dilaksanakan pemerintah dalam menanggulangi pandemi itu.
Sepintas, virus corona seolah melemah. Namun saat itu pula, paparan asap malah memapari udara bersih yang ada di Duri. Pencemaran tingkat sedang terpantau, hal ini terekam dari sajian data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Riau yang menyebut bahwa pencemaran udara di Kecamatan Mandau masuk dalam kategori sedang.
Konsentrasi partikulat di Duri terpantau di level sedang, nilai ambang batas (NAB) sebagai batas konsentrasi polusi pun mencapai angka Partikulat Mikron (PM10) = 150 μgram/m3. Pencemaran tersebut nyaris mencapai level tidak sehat, sebagaimana perbandingan angka yang dipaparkan di laman bmkg.go.id.
Meski tak begitu parah, pencemaran yang ada menjadi persoalan baru yang perlu ditanggapi serius sebelum memberi dampak panjang yang mengganggu sistem pernapasan warga, bahkan membahayakan dan dalam beberapa kasus berujung kematian akibat Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Kabut asap di Kecamatan Mandau, Duri | Foto: Nof-B
Asbut yang ada tercium khas aroma kebakaran, seolah terjadi kebakaran hutan dan lahan di sekitar Mandau. Aroma hangus sisa pembakaran kian menusuk hidung pelintas maupun pejalan kaki yang beraktifitas pagi tadi. Saat dikonfirmasi, Camat Mandau Riki Rihardi mengaku heran. Ia menyebut paparan asap menjadi tantangan baru yang perlu ditanggulangi secepat mungkin, sebelum keberadaannya kian memburuk.
“Nanti kita telusuri dahulu apakah asap kabut ini merupakan hasil kebajaran lahan di wilayah kita, atau malah asap kiriman,” kata Riki, menanggapi persoalan tersebut saat dikonfirmasi Sentral Media Group.
Mengingat paparan asap yang mencemari udara di Duri berlangsung saat pandemi Covid-19 masih meradang dalam zona kuning, ia pun kembali mewajibkan seluruh warganya untuk tetap displin dalam menggunakan masker.
“Seluruh warga kembali diingatkan untuk lebih disiplin dalam menggunakan masker. Kita harus sama-sama menghindari paparan asap, serta jangkitan Covid-19, meski risiko jangkitannya disebut melemah,” pungkasnya.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles