CENTRALNEWS.ID, BINTAN –Demi menjalin tali silahturahmi bersama warga secara terus menerus, jajaran polres Bintan kembali adakan Juma’at curhat bersama warga dan tokoh masyarakat.
Sejumlah curhatan dan keluhan warga terlihat ditanggapi dengan baik oleh jajaran Kepolisian dalam acara Jum’at curhat yang diadakan di Pasar Tani itu.
Salah satu ketua kelompok tani memaparkan sejumlah keluhan mulai dari susahnya para petani mendapatkan solar hingga takutnya petani membuka lahan dengan cara membakar karena masalah karhutla.
“Pertama para petani mengeluh karena membuka lahan untuk memudahkan adalah dengan cara membakar. Namun, mereka juga takut ancaman jika terjadi Karhutla. Selain itu, para petani juga mengeluh saat mendatangi SPBU selalu kehabisan Solar,”ujarnya, Jumat (9/6).
“Padahal para petani kita dapat kuota subsidi dari pemerintah, tapi saat membeli di pom bensin (SPBU) selalu kehabisan tidak bisa dapat. Padahal sudah ada rekomendasi,” keluhanya.
Merespon hal itu, Kapolsek Gunung Kijang Iptu Sugiono menyampaikan jika larangan pembakaran hutan dan lahan sudah diatur dalam undang-undang.
“Terkait dengan kehabisan solar, kita sesegera mungkin akan melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait,” tegasnya.
Berkaitan dengan gangguan kamtibmas, ia menyarankan agar selalu berkoordinasi dengan para Bhabinkamtibmas di desa/kelurahan yang ada. Jika ada gangguan kamtibmas, Sugiono menekankan agar segera dilaporkan.
“Kita punya call center 110, silahkan laporkan kalau memang ada gangguan kamtibmas diwilayah kita. Supaya kita bisa bertindak,” pungkasnya. (Ndn).