CENTRALNEWS.ID, DURI – Saat kebanyakan orang mempersiapkan mudik dan liburan Lebaran Idul Fitri, Andi Baskoro bersama timnya rela mengalah untuk tetap fokus dalam kegiatan pengeboran di Pertamina Hulu Rokan (PHR). Dalam sehari, ia menghabiskan waktu hingga 12 jam untuk memastikan kegiatan pengeboran di Rig Abimanyu 88 Sumur Petani 168 berjalan lancar di mana ini adalah salah satu rig dari 27 rig drilling (pengeboran) yang beroperasi di Wilayah Kerja (WK) Rokan.
“Ini memang sudah menjadi tugas saya yang memilih untuk bekerja di bidang migas. Saya tahu ada tujuan yang lebih besar dan tugas itu ada di pundak saya. Untuk itu saya tidak merasa terbebani, walaupun Hari Raya adalah hari yang sangat istimewa bagi umat Islam dan khususnya bagi keluarga saya,” ucap pria yang menjabat Site Representatives Rig Drilling PHR ini.
Dalam dua minggu ke depan, ia dan timnya memastikan operasi PHR tetap berjalan selama 24 jam. Sebagai salah satu WK terbesar dan menjadi tulang punggung migas di Indonesia, produksi PHR diharapkan tidak menurun seharipun. WK Rokan diharapkan produktif menghasilkan ketersediaan minyak bagi masyarakat Indonesia.
Di bawah terik matahari di Kota Duri yang biasanya mencapai 35 derajat, para pekerja PHR senantiasa melaksanakan tugasnya di berbagai lokasi, mulai dari memastikan keselamatan (safety) hingga sampai melakukan eksekusi di lapangan. Andi Baskoro yang menjadi pemimpin di lapangan ini juga harus memastikan 56 orang pekerja migas di bawah naungannya bisa menjalankan tugas dan peran masing-masing dengan baik.
Saban hari, demi operasi migas yang lancar dan selamat, Andi selalu mengingatkan para kru untuk selalu menerapkan ‘safety golden rules’, yakni menciptakan suasana nyaman dalam bekerja, merancang strategi yang andal, hingga menanamkan pesan-pesan keselamatan.
“Safety itu nomor satu. Setiap pekerja harus datang dengan selamat dan pulang dengan selamat. Bulan suci Ramadan membawa tantangan tersendiri bagi pekerja lapangan seperti kami, tapi dengan ikhtiar dan iman teguh, insyaAllah kami bisa melaksanakan Amanah Negara yang kami emban bersama,” kata Andi.
Di tahun 2023 sendiri, sebanyak 592 sumur diharapkan menjadi target pengeboran di WK Rokan. Dengan target tinggi tersebut, EVP Upstream Business PHR Edwil Suzandi selalu menekankan agar operasi berjalan dengan lancar dan selamat, sehingga kontribusi PHR bagi negeri terus mengalir dan membawa kemaslahatan.
“Dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H, kami telah berkomunikasi dengan seluruh lapisan pekerja agar selalu waspada dalam bekerja menjalankan operasi dengan mengutamakan keselamatan. Bagi yang menjadi petugas on duty (di hari itu) untuk selalu memantau kondisi lapangan, kondisi pribadi dan rekan kerja,” pesannya.
Tentang PHR WK Rokan
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.
Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan. (Bres)