0.1 C
New York
Kamis, Januari 30, 2025

Ikan Dingkis, Primadona Imlek, Harga Melonjak Hingga Rp 1 Juta per Kilogram

CENTRALNEWS.ID, BATAM – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576, harga ikan dingkis melonjak tajam hingga menyentuh Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta per kilogram.

Sebelumnya, harga ikan ini hanya berkisar Rp 80 ribu per kilogram. Namun, mendekati Imlek, permintaan yang tinggi membuat harganya melesat.

Zahari, seorang nelayan dari Batam, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ikan dingkis semakin terasa sehari sebelum puncak perayaan Imlek.

“Hari ini, ikan dingkis kami jual dengan harga Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta per kilogram. Kalau di Singapura, satu kilogram bahkan bisa mencapai 300 dolar Singapura,” ujar Zahari, Selasa (28/1/2025).

Menurut Zahari, ikan dingkis yang bertelur tak hanya dipasarkan di Batam, tetapi juga dikirim ke Singapura.

Baca Juga :  Pentingnya Mengenalkan Margono ke Generasi Muda, SMSI Bentuk Tim Riset Gali Sejarah Biografi Tokoh Ekonomi Bangsa

Proses seleksi dilakukan ketat untuk memastikan kualitas ikan memenuhi standar pasar internasional.

“Biasanya agen ikan datang langsung ke kelong (alat tangkap ikan tradisional) kami untuk memilih ikan dingkis yang berkualitas tinggi. Jika memenuhi syarat, ikan tersebut akan langsung dikirim ke Singapura,” jelas Zahari.

Diperkirakan harga ikan dingkis akan terus meningkat hingga puncak perayaan Imlek pada 29 Januari 2025.

Menjelang Imlek, perairan Batam menjadi pusat aktivitas nelayan musiman yang fokus menangkap ikan dingkis.

Deretan kelong terlihat menghiasi kawasan perairan seperti Kasu, Sagulung dan lainnya dengan jaring-jaring yang sengaja dipasang sejak awal Januari.

“Ikan dingkis banyak ditemukan di perairan Batam saat musim Imlek. Nelayan yang memasang kelong berharap ikan-ikan ini masuk ke dalam jaring mereka,” ujar Zahari.

Baca Juga :  Sehari Jelang Imlek, Harga Ikan Dingkis Tembus Rp 1 Juta per Kilogram

Batam dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil ikan dingkis berkualitas tinggi. Tradisi memasang kelong khusus untuk menangkap ikan ini telah menjadi rutinitas tahunan bagi nelayan setempat.

Bagi masyarakat Tionghoa, ikan dingkis memiliki makna khusus. Dipercaya membawa keberuntungan dan simbol keabadian, ikan ini menjadi sajian wajib selama perayaan Imlek.

Ahui, salah seorang warga Tionghoa, mengungkapkan bahwa ikan dingkis yang bertelur sangat diminati karena dipercaya membawa keberuntungan lebih besar.

“Ikan dingkis yang bertelur harganya jauh lebih mahal. Semakin banyak telurnya, semakin tinggi pula nilai keberuntungannya,” kata Ahui.

Dalam tradisi Imlek, ikan dingkis, yang dikenal sebagai ikan phaicia oleh warga Tionghoa, biasanya diolah dengan cara dibakar atau dimasak dengan daun bawang.

Baca Juga :  Cegah Anak Terjerumus Konten Negatif, Kasi Intel Kejari Batam Ajak SMSI Kepri Dorong Pemerintah Buat Perda

Ikan ini disajikan kepada tamu sebagai simbol doa untuk keberuntungan sepanjang tahun.

Bukan sekadar ikan, dingkis telah dianggap sebagai harta karun oleh para nelayan dan masyarakat Tionghoa.

Dengan harga yang melonjak setiap tahunnya, ikan ini tak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga menjadi sumber ekonomi penting bagi nelayan Batam.

Tradisi dan kepercayaan yang melekat pada ikan dingkis membuktikan bahwa di balik sajian lezat ini, terdapat makna mendalam tentang keberuntungan, keberlimpahan, dan harapan untuk tahun yang lebih baik.(mzi)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles