25.9 C
New York
Selasa, Juni 24, 2025

Harga Pupuk Kimia Melambung, Kementan: Pakai yang Organik

CENTRALNEWS.ID, JAKARTA – Direktur Jendral (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Suwandi mengatakan saat krisi global, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta untuk waspada, berhati-hati dan tidak lengah dalam menyediakan pangan dalam negeri secara mandiri.

Suwandi mengatakan, Kementan terus memacu peningkatan produksi di berbagai daerah khususnya Sumatera Utara dengan strategi atau cara-cara baru yang lebih maju dari tahun sebelumnya.

“Pelajaran bagi petani semua untuk mulai menggunakan praktek-praktek budidaya yang efisien, yang lebih murah dan tentunya lebih ramah lingkungan. Untuk lahan 1 hektar kita hanya memerlukan urea 25 Kilogram (Kg) dan NPK 100 kg. Lainnya bisa dipenuhi kebutuhan pupuk dengan pupuk kompos atau pupuk organik. Mulailah kurangi penggunaan pupuk kimia secara bertahap, gunakan pupuk organik dan pupuk hayati untuk pertanian yang lebih baik,” kata Suwandi dalam acara webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani Episode 379, Rabu (23/3).

Baca Juga :  Bupati Anambas Selamatkan Sekolah Islam yang Hampir Tutup, Sumbang Seragam Sekolah Untuk MTs Al Maarif

Suwandi menegaskan pentingnya bagi petani untuk mulai menerapkan cara-cara baru dalam bidang pertanian dan meningkatkan produksi pangan ke depan karena sektor pertanian dihadapkan dengan berbagai tantangan besar.

Pertama, dampak pandemi COVID-19 menyerang seluruh sektor ekonomi, tak terkecuali sektor pertanian yang turut memberikan kontribusi pada PDRB dan nilai ekspor.

Kedua, ancaman terhadap iklim ekstrim. Ketiga, perselisihan Ukraina dan Rusia yang berdampak pada naiknya harga-harga di pasar global termasuk pupuk dan sarana produksi lainnya, dimana harga pupuk komersial naik dua kali lipat dari kondisi normal.

“Selanjutnya terkait impor produk tanaman pangan, kita bisa mengatasinya dengan substitusi impor. Impor gandum substitusinya bisa dengan umbi-umbian. Ditambah lagi saat ini singkong untuk ekspor dan produk turunannya angkanya terus meningkat,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Anambas Selamatkan Sekolah Islam yang Hampir Tutup, Sumbang Seragam Sekolah Untuk MTs Al Maarif

“Sedangkan untuk beras, sudah 3 tahun terakhir ini, sejak tahun 2019 kita tidak mengimpor beras. Pangan kita kuat. Produktifitas juga terus meningkat tiap tahunnya. Kesempatan yang baik bagi kita semua untuk melakukan terobosan. Jangan sampai ada lagi lahan-lahan tidur yang tidak dimanfaatkan,” pungkasnya. (Bet)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles