CENTRALNEWS.ID,BINTAN – Meskipun sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka, namun peredaran rokok ilegal tanpa dilabeli pita cukai masih saja beredar di wilayah Bintan dan sekitar. Misalnya, rokok H-Mind dan H Ming Bold, Rexo, Luffman dan lain sebagainya.
Peredaran rokok ilegal ini diduga karena masih adanya sejumlah oknum yang terlibat dalam peredaran dengan berbagai cara. Hal ini terungkap saat awak media mendapat informasi adanya sebuah gudang di Desa Toapaya Selatan, Bintan.
Menurut salah satu sumber YF (inisial-red) gudang itu diduga dimanfaatkan untuk menimbun sembako dari Batam melalui pelabuhan tikus (pelabuhan ilegal-red).
“Sembako itu dari Batam, namun dugaanya, barang ilegal seperti rokok dan elektronik ikut diselipkan di bawah bahan kebutuhan pokok. Selain itu, kebutuhan pokok atau sembako yang dari Batam itu justru di bawa ke kota Tanjungpinang yang non FTZ,”jelasnya, Senin (31/10).
Dari pantauan awak media di lapangan, gudang yang terdiri dari tiga pintu itu terlihat mencurigakan. Selain keberadaannya yang jauh dari pantauan, terdapat sejumlah barang – barang dalam bentuk box yang belum dibuka.
Meskipun disana ada sejumlah pekerja, namun saat awak media datang justru memilih masuk ke dalam gudang.
Sementara itu, Camat Toapaya, Nepy Purwanto saat ditanya terkait dugaan adanya aktivitas ilegal di wilayah kerjanya, ia mengatakan “Kami akan turun ke lokasi terkait gudang yang ada di wilayah kecamatan sebagai pendataan”
“Terkait perizinan sudah tidak ada di kecamatan langsung ke PTSP kabupaten Bintan.
Namun karena masih dalam wilayah kami, tetap akan menjadi perhatian bagi kami apabila ada permasalahan baik izin dan lain sebagainya. Akan kami laporkan ke PTSP khususnya di bidang pengaduan,”pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, awak media masih belum mendapatkan konfirmasi dari bea cukai Tanjungpinang. (Ndn)
