CENTRALNEWS.ID, BENGKALIS – Jumat (26/8) lalu, belasan bahkan puluhan pelajar dari beberapa sekolah tingkat lanjutan atas (SLTA/SMA/SMK/Sederajat) di wilayah Kecamatan Pinggir – Kabupaten Bengkalis dan Kecamatan Kandis – Kabupaten Siak Sri Indrapura terlibat aksi tawuran.
Hal itu tak ditampik Kapolres Bengkalis, AKBP Indra Wijatmiko kala dikonfirmasi, Sabtu (27/8) pagi. Dijelaskannya, ada beberapa pelajar sekolah yang terlibat dalam aksi tak lazim itu, diantaranya SMA Negeri 3, SMA Negeri 4 dan SMK Negeri 2 yang keseluruhannya berada di wilayah Pinggir dan Kandis.
“Memang benar, ada tawuran semalam (Jumat, red). Kejadian itu diawali adanya salah seorang siswa yang diduga mencuri helm ke sekolah lain di wilayah Kecamatan Pinggir. Karena ketahuan, siswa tersebut berupaya diamankan,” kata AKBP Indra Wijatmiko.
Bukannya redam sampai disitu, polemik malah semakin melebar usai diamankannya siswa yang diduga mencuri helm tersebut. Rekan-rekan sesama pelajar malah mendatangi sekolah tempat pelajar tersebut diduga mencuri helm. Alhasil, aksi tawuran tak terhindarkan.
Tak cukup di lingkungan sekolah di wilayah Kecamatan Pinggir saja, para pelajar yang tak terima malah nekat menunggu di jembatan Sam-Sam dan berupaya mencegat setiap pelajar yang diduga berasal dari sekolah (diduga tempat pencurian helm terjadi, red).
“Nah, itu dia. Melebar ke arah jembatan Sam-Sam dan cegat-cegatan. Ada yang bawa kayu, ada pula yang bawa roda gigi besi. Itu kan bahaya dan mengancam keselamatan, makanya langsung ditangani oleh anggota kita dari Polsek Pinggir,” ujarnya.
Kapolres Bengkalis ini mengatakan, seluruh siswa dikumpulkan oleh masing-masing Kepala Sekolah dan Guru. Persoalan pun dilebur agar tak semakin meruncing. Tak lupa, personel Polsek Pinggir juga ikut ambil bagian dalam mencairkan suasana.
“Situasi aman dan kondusif. Masalah curi helm dan tawuran sudah selesai, semua yang bermasalah diberikan teguran dan sanksi dari masing-masing sekolah agar lebih tertib dan kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
“Dengan ini pula kita kerahkan anggota kita, tidak hanya di wilayah Pinggir, tapi semua. Supaya lebih aktif adakan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Mitigasi konflik berupa tawuran dan lainnya harus diutamakan dengan penyuluhan wawasan hukum kepada seluruh pelajar. Kedepan, jangan ada lagi kejadian serupa. Apalagi bawa-bawa senjata roda gigi besi yang sangat berbahaya bila terkena. Kalau kedapatan dan terulang lagi, akan kita tindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” tukasnya. (Bres)