CENTRALNEWS.ID, BATAM – Renovasi atap Masjid Tanjak atau Masjid Tanwirun yang ambruk pada Kamis (8/9/2022) lalu masih dalam tahap proses pengerjaan.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menuturkan renovasi ini diperkirakan selesai awal November mendatang.
“Mudah-mudahan awal November sudah selesai,” ujar Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, Jumat (28/10/2022).
Diakuinya pengerjaan renovasi struktur plafon yang sebelumnya banyak menggunakan puring. Sehingga akan ditambah konstruksi berbahan besi hollow dan besi siku.
“Puring yang di pake untuk plafon ditambah dengan besi hollow dan besi siku,” katanya.
Dari hasil kajian yang dilakukan secara internal BP Batam diketahui robohnya atap masjid disebabkan spesifikasi sudah memenuhi syarat, akan tetapi perhitungannya tidak tepat.
“Saya sampaikan, maaf ya, ilmu kita belum sampai ke sana,” katanya.
Menurutnya jika perkembangan ilmu konstruksi di Indonesia seperti yang ada di belahan dunia barat maka perhitungannya sudah tepat.
“Mereka hitungnya sampai ke atas, ilmu kita baru 30 persen, maka kita hitung segitu aja, jadi kalau runtuh (atap masjid) wajarlah itu,” katanya.
Berdasarkan hal itu, ia berpendapat ilmu para konsultan perencanaan mesti ditingkatkan lagi. Sehingga jika ingin membangun suatu bangunan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Kemudian, sebagai bentuk tanggungjawab, proses renovasi sepenuhnya ditanggung oleh kontraktor. Rudi menegaskan, pihak BP Batam tidak mengeluarkan biaya untuk proses renovasi tersebut.
“Tak ada sanksi, mereka ganti rugi, kami minta semua dirombak sesuai spek,” katanya.
Penambahan konstruksi dengan besi jenis tersebut, menurutnya akan menambah kualitas mutu pada rangka plafon untuk menyesuaikan terhadap desain masjid yang terbuka dan menjadikan lebih kuat dari faktor angin dan kelembapan.
“Konsultas sudah kami panggil, minta dirubah spek gantungan itu. Gantungan kemarin kecil, kami minta besar supaya tidak goyah,” ujarnya. (dkh)