22.3 C
New York
Minggu, Oktober 6, 2024

Diduga Terjepit Pumping Unit, Paha Bocah SD Terluka Parah di Lapangan Minyak Duri

CENTRALNEWS.ID, DURI – Seorang siswa lelaki dari salah satu Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis diduga terjepit Pumping Unit atau unit Pompa Angguk penyedot minyak bumi di Sumur Kulin 91, Desa Boncah Mahang, Senin (1/8).

Diduga, bocah yang masih mengenakan seragam sekolah (Putih-Merah) itu nekat memanjat pagar pembatas pumping unit dengan maksud hendak bermain di sekitar alat yang tengah beroperasi rutin guna menyedot fluida berkandungan Hydrocarbon dari perut bumi di bawah kendali operasional PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Duri.

Berhasil masuk dan mendekati pompa, bagian paha sebelah kiri bocah malang itu diduga tersambar salah satu bagian dari pompa angguk yang terus bergerak. Akibatnya, bocah tersebut mengalami luka yang cukup parah dan akhirnya tergeletak diatas semak pada sisi alat.

Baca Juga :  Kapolda Kepri Jamin Keamanan Operasional SKK Migas di Wilayah Kepri

Kejadian itu berlangsung sekira pukul 07.35 WIB. Dimana saat itu korban seharusnya berada di sekolah, namun malah menyasar ke dalam areal operasi pompa angguk yang menyimpan potensi bahaya besar. Hal itu tak ditampik Sonitha Poernomo, Manager Corp Communications PT PHR kala dikomfirmasi tim CentralNews.id, Selasa (2/8).

“Siswa tersebut diduga terkena salah satu bagian pompa angguk yang tengah beroperasi secara normal dan rutin. Siswa alami luka di bagian paha kiri dan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan Ambulans dari Kantor Desa Boncah Mahang,” kata Sonitha.

Saat ini, kata dia, korban dalam kondisi stabil dan selanjutnya akan dirujuk ke Pekanbaru guna mendapat penanganan medis lebih lanjut dan tentunya memadai. Pihaknya mengaku bakal terus memantau kondisi korban guna mendapat pelayanan maksimal demi kesembuhannya.

Baca Juga :  Karutan Kelas I Tanjung Pinang Minta Nasihat Kapolda Kepri Yan Fitri

“Nah, kondisi di lapangan sendiri, area sumur Kulin 91 itu dikelilingi pagar besi dan dikunci sebagai bagian pengamanan aset hulu migas dan perlindungan kepada masyarakat di sekitar,” ujarnya.

Terkait kejadian itu, Sonitha menyebut bahwa pihaknya bakal segera lakukan investigasi guna mengetahui kronologis lengkap kejadian dan agar hal serupa tak kembali terulang di lain waktu. “Akan segera diinvestigasi. Kami imbau kepada seluruh pihak, tetutama masyarakat untuk mematuhi rambu-rambu yang ada di sekitar fasilitas migas,” tukasnya. (Bres)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles