CENTRALNEWS.ID, BINTAN -Ada – ada saja perilaku ormas zaman sekarang. Bagaimana tidak? Diduga demi mendapatkan kerjasama dari OPD, Desa hingga sekolah-sekolah, mereka terkesan memaksa kehendak melalui aksi demo.
Ketua Ormas yang saat ini hanya terdaftar di akte notaris itu membenarkan bahwa aksi demo itu bertujuan supaya Pemkab menganggarkan anggaran Publikasi karena menurutnya berkaitan dengan layanan administrasi.
Padahal sebagai jurnalis harusnya sudah menjadi tugasnya menyajikan berbagai informasi tanpa mendapatkan imbalan demi menjaga independensi.
“Agar Pemkab menganggarkan anggaran publikasi OPD,, Desa, dan Sekolah karena itu ada berkaitan dengan Layanan Informasi Publik,” jawab E tidak membantah isu yang beredar saat dikonfirmasi, Rabu (15/6).
Aksi Demo yang awalnya direncanakan besok (16/6) oleh ormas yang membawa nama Wartawan itu memang tertunda. Hal ini disampaikan oleh ketua ormas tersebut berinisial E.
“Unjuk rasanya ditunda karena keputusan organisasi,” timpalnya.
Menjawab pernyataan ketua PWI “Jurnalis mencari informasi melalui wawancara dan bukan dengan aksi demo’ oleh ketua organisasi wartawan lain yang terdaftar di Dewan Pers, E hanya mengatakan “Kami ormas, bukan asosiasi”
Kemudian saat ditanya dari mana jumlah yang wartawan yang hendak demo lantaran tak satupun anggota organisasi yang terdaftar Dewan Pers ia berdalih dengan mengatakan ” 50 orang turut serta mengundang sejumlah ormas untuk turut serta berunjuk rasa”
Sangat di sayangkan, ormas yang dibawahi oleh ketua ormas tersebut E sendiri terkesan merendahkan profesinya sendiri yang notabene telah terdaftar sebagai anggota PWI Jambi. Dengan demikian, E sudah memiliki kartu uji kompetensi dari Dewan Pers dan harusnya mengerti tentang UU Pers nomor 40 tahun 1999.
Namun, saat ditanya apakah wartawan yang tergabung dalam ormas itu juga sudah lulus UKW, ia lagi – lagi tidak menjawab.
Padahal, hal ini sangat penting untuk dipertanyakan pada dewan pers terkait atas sikap E idan ormas yang ia pimpin itu.