7.1 C
New York
Rabu, November 27, 2024

Danramil 03 Mandau: 5 hari Berjuang, Kebakaran Cagar Biosfer GSK akhirnya Padam Total

CENTRALNEWS.ID, DURI – Komandan Koramil 03 Mandau Kapten Arh. Jemirianto paparkan kabar baik, Sabtu (12/8). Lewat siaran persnya, ia mengatakan bahwa kebakaran kawasan cagar Biosfer Giam Siak Kecil (GSK) di Dusun Bagan Benio, Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis – Riau telah berhasil dipadamkan.

Kebakaran pada kawasan cagar alam berlapis gambut dan ditumbuhi semak belukar tersebut berada di lingkungan RT002/RW006 pada koordinat 1°20’56” North, 101°30’32” East yang penyebabnya masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

“Alhamdulillah setelah berjibaku selama lima hari, kebakaran cagar alam ini berhasil kita tanggulangi. Pemadaman melibatkan unsur Babinsa Koramil 03 Mandau, Polsek Pinggir, BBKSDA, BPBD, Manggala Agni dan MPA,” kata Kapten Jemirianto.

Baca Juga :  Kesiapan Polres Natuna Pastikan Pilkada Damai, Gelar Apel Patroli Skala Besar Ops Mantap Praja Seligi 2024

Sepanjang proses pemadaman, pihaknya merinci sekira 7 hektare areal cagar biosfer yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO tersebut ludes digagahi bara api. “Benar, 7 hektare yang terbakar. Situasi di lapangan sangat sulit dan jauh dari pusat keramaian, sumber air sulit dan cuaca terik. Kendala-kendala ini membuat pemadaman memakan waktu,” ungkapnya.

Meski demikian, karhutla tetap berhasil ditakhlukkan. Berdasarkan verifikasi terakhir hari ini, sudah tak ada lagi titik lokasi yang mengeluarkan asap.

Berdasarkan informasi yang tersaji dalam laman Wikipedia, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil adalah sebuah hamparan lahan gambut raksasa yang berkedudukan di Provinsi Riau, tepatnya di daerah Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak.

Penampakan cagar Biosfer yang dilahap api | Foto: Bres

Luasnya areal ini mencapai 705,271 hektare, cagar biosfer ini dideklarasikan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, disingkat UNESCO yang merupakan organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga :  Warga Sepempang Pilih Lihat Bu Cen Dibanding Artis Ibu Kota

Deklarasi GSK ditajak dalam Man and the Biosphere Programme guna mendukung industri kayu berkelanjutan. Ia merupakan rumah daripada 2 suaka margasatwa, yakni Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil dan Suaka Margasatwa Bukit Batu. Spesies unggulan disini ialah Gajah Sumatera dan Harimau Sumatera.

Selain itu, cagar GSK juga merupakan rumah dari keanekaragaman hayati lainnya, terutama hutan sebagai paru-paru bumi. Tak salah bila akhirnya Kapten Jemi dan jajarannya terus berjibaku menanggulani Karhutla di lokasi ini, guna meredam dampak buruk yang merugikan.

“Berkat kerja sama yang solid dan doa dari seluruh masyarakat, kebakaran ini bisa kita padamkan. Kedepan kita harap cagar ini lebih terjaga dan terhindar dari api supaya ekosistem di dalamnya tetap lestari,” tukasnya. (Bres)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles