CENTRALNEWS.ID, DURI – Komandan Kodim 0303 Bengkalis Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto bersama Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo dan Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis, dr. Ersan Saputra taja Mediasi terpadu guna meredam gejolak konflik sosial antara PT Panahatan dan masyarakat di Kecamatan Bathin Solapan. Giat itu dipusatkan dalam gedung Bathin Betuah kompleks Kantor Kecamatan Mandau – Duri, Selasa (11/7).
Sebagaimana diketahui, konflik tersebut terjadi beberapa waktu dan diduga mengular sampai saat ini. Atasi polemik yang terjadi, Dandim dan Forkopimda Bengkalis serta unsur pimpinan kecamatan (Upika) Mandau dan Bathin Solapan turun tangan dengan menggelar mediasi terpadu dengan menghadirkan para pihak yang bersoal yakni manajemen PT Panahatan dan keluarga korban.
Menambah khidmat mediasi itu, pihaknya turut menghadirkan tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama bahkan tokoh pemuda untuk memberi ide, gagasan dan pandangan yang menyejukkan agar kisruh yang meresahkan ini segera teratasi.
“Mediasi ini kita laksanakan sebagai wadah pertemuan untuk merembukkan masalah yang ada dan mencari solusi terbaik agar ketenteraman di masyarakat tetap terjaga dengan baik,” kata pembuka Plt. Sekda Bengkalis, dr. Ersan wakili Bupati Bengkalis.
Pada kesempatan itu, Dandim 0303 Bengkalis Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto serukan semangat persatuan, perdamaian, saling menjaga dan mencegah sikap intoleran dalam bingkai musyawarah untuk mencapai mufakat.
Pihaknya kedepankan metoda musyawarah mufakat sebagaimana tertuang dalam sila ke-4 butir-butir Pancasila sebagai landasan dan filosofi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bermakna setiap polemik dapat diredam diselesaikan dengan cara yang lebih arif dan bijaksana.
“Dari pada kita saling salah menyalahkan, tuding menuding, saling benci dan akhirnya memicu keributan, lebih baik kita kedepankan musyawarah dalam mediasi ini. Saya harap masalah yang ada dapat diselesaikan di ruangan ini dan nantinya kita pulang ke rumah masing-masing dengan situasi yang guyub dan tak ada lagi informasi sumir berseliweran disana sini,” ungkap Letkol Endik.
Musyawarah yang dikedepankan Endik pun disambut baik oleh seluruh pihak termasuk manajemen PT Panahatan dan keluarga korban. Dandim Bengkalis ini mengajak seluruhnya untuk mencari solusi dengan kepala dan hati yang sejuk agar keputusan yang diperoleh tak lagi memicu perdebatan panjang.
“Saya ingin hari ini masalah selesai, itulah fungsinya mediasi ini kita adakan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ketua LAMR Kawasan Bathin 8 dan Bathin 5 Suku Adat Sakai Riau, Datuk Tevollasia juga menginginkan iklim yang sejuk sempena mediasi tersebut. Ia sepemahaman dengan Dandim 0303 Bengkalis untuk berfokus menyelesaikan masalah dengan hati yang damai.
“Kita fokus saja terhadap almarhum bapak Liman atau Logam yang sudah meninggal dalam peristiwa itu. Kita harap proses hukum dapat ditegakkan seadil-adilnya dan berharap kedepannya persoalan serupa tak terulang di lain waktu,” imbuh Datuk Tevollasia.
Hal tersebut turut diamini Dandim dengan meminta aparat penegak hukum dalam hal ini Kapolres Bengkalis dan jajaran untuk segera menindak tegas setiap dugaan tindak pidana yang terdapat dalam peristiwa yang menewaskan almarhum Logam.
“Mari kita hargai proses hukum yang sedang diupayakan, pihak keluarga dan sanak saudara korban silahkan mengawal proses hukumnya dengan baik dan sesuai dengan SOP yang berlaku. Kita juga sudah dengan pemaparan dari Kapolres Bengkalis bahwa sudah ada 3 orang terduga pelaku yang diamankan. Nah kita harap proses penegakan hukumnya inilah yang dikawal dengan baik, bukan malah ribut-ribut lagi,” pinta Dandim.
“Pada kesempatan ini pula kembali kami tegaskan agar setelah acara ini tidak ada yang namanya berita ataupun postingan di sosial media yang mendiskreditkan maksud baik dari mediasi ini. Kalau nantinya ditemukan adanya hal-hal yang memicu provokasi, tidak berimbang dan memicu keresahan serta tidak sesuai dengan hasil akhir mediasi ini, juga akan ditindak oleh Polres Bengkalis untuk mengkondusifkan situasi. Mari sama-sama kita rajut ke-Bhinnekaan yang sejuk di tengah masyarakat. Keberagaman jangan menjadi masalah, tapi haruslah menghasilkan gagasan ide yang beragam untuk memacu kemajuan daerah. Sama-sama kita bangun Kabupaten Bengkalis ini dengan semangat Pancasila,” tukasnya.
Hasil musyawarah tersebut mencapai mufakat yang ditandai dengan penekenan nota notulen berisi kesepahaman bersama antara para pihak untuk meredam gejolak dan mencapai win-win solution. Keluarga korban pun mengamini dengan tetap memohon agar keadilan dapat diberikan dan hukum ditegakkan.
Dalam mediasi itu turut hadir asisten perekonomian dan pembangunan daerah Bengkalis, Toharudin, Kadis Perkebunan, M. Azmir, Plt. Kasatpol PP Hengki Irawan, Camat Mandau Riki Rihardi, Camat Bathin Solapan M. Rusydy, Danramil 03 Mandau Kapt. Arh. Jemirianto, Kasatreskrim AKP. M. Reza, Kapolsek Mandau Kompol Hairul Hidayat dan sejumlah pihak terkait lainnya yang ikut mencairkan suasana. (Bres)