CENTRALNEWS.ID, BENGKALIS – Cuaca terik dibarengi minimnya curah hujan ditambah kencangnya hembusan angin membuat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sangat berpotensi terjadi di Kabupaten Bengkalis, utamanya pada wilayah yang memiliki hamparan lahan gambut nan kering.
Benar saja, sekira pukul 13.15 WIB siang tadi, dilaporkan terjadinya kebakaran pada sebidang lahan gambut di Desa Dompas, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis – Riau pada koordinat N.1°19’58” dan E.102°39’79” dengan luas sekira setengah hektar lebih.
“Lahan tersebut milik saudara Erwin dan merupakan hamparan gambut bervegetasi belukar dan komoditas kelapa sawit. Lahan ini terbakar sekira pukul 13.15 WIB dan masih diselidiki penyebabnya oleh pihak kepolisian,” kata Danramil 05 Bukit Batu, Letda. Inf. Erli wakili Dandim 0303 Bengkalis, Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto, Selasa siang (14/3).
Titik lahan yang terbakar berjarak sekira 8 kilometer dari markas Koramil tersebut. Tanpa basa-basi, Letda Erli segera kerahkan pasukannya bersama Satgas Karhutla lainnya guna semaksimal mungkin lakukan pemadaman. Bila tak disegerakan, potensi Bencana Asap tersebab Karhutla yang meluas bisa terjadi dan menjadi momok kelam nan mengancam kesehatan masyarakat di Kabupaten Bengkalis, masyarakat yang berada pada wilayah Kabupaten/Kota tetangga, bahkan bagi masyarakat mancanegara seperti Malaysia dan Singapura yang berseberangan langsung dengan teritori Kabupaten Bengkalis.
“Kalau tidak ditangani, bencana kabut asap bisa terjadi dan menjadi ancaman kesehatan bagi masyarakat. Bukan hanya masyarakat kita di Kabupaten Bengkalis, ancaman asap yang ada bisa saja berdampak di wilayah Kabupaten/Kota tetangga, bahkan mancanegara. Mengingat Kabupaten Bengkalis dan Riau secara umum saat ini berstatus Siaga Darurat Karhutla, makanya upaya deteksi dini atau pencegahan sampai dengan upaya pemadaman maksimal diperlukan agar mimpi buruk bencana asap tidak terjadi di Negeri Junjungan,” ujarnya.
Kondisi di lapangan, kata Letda Erli sangat menantang. Sebab, keterbatasan stok air buat pemadaman kian sukar. Meski demikian, pihaknya tak mau kalah dengan keadaan. Berjibaku di tengah rimba dengan teriknya cuaca nan menyengat kulit, pihaknya berupaya entaskan gagahan Sijago Merah pada kawasan gambut bersemak tersebut.
“Alhamdulillah, sore ini api maupun baranya pada lapisan gambut berhasil kita padamkan dengan segala macam tantangan yang ada. Saat ini tim fokus melanjutkan pendinginan agar keberadaan bara api yang masih tersisa bisa benar-benar padam sempurna,” tukasnya. (Bres)