CENTRALNEWS.ID, DURI – Sebuah rambu lalu lintas bertuliskan (petunjuk) Tempat Berputar Arah atau U-Turn di bilangan jalan Jenderal Sudirman, kisaran Simpang Pokok Jengkol – Duri, Kecamatan Mandau nyaris ambruk, Rabu (20/4).
Rambu U-Turn bertiang besi itu tampak oleng (miring) dan nyaris menyentuh tanah. Beruntung batang dan ranting pohon disampingnya mampu menahan, dan membuat rambu tersebut tertahan tegak nan miring terjal.
Sayangnya, pada rambu nan nyaris ambruk tersebut malah tertempel bentangan spanduk promosi bermerek Ramayana. Dengan diskon hingga 80% (persen), spanduk itu seolah (diduga) mengganggu fungsional rambu tersebut.
Mungkin saja bila akhirnya rambu tersebut nyaris ambruk lantaran tak kuasa menahan hembusan angin yang menerpa bentangan spanduk. Atau bahkan, spanduk itu diduga dipasang oleh oknum tertentu, meski tiang rambunya nyaris ambruk.
Keadaan ini jelas merusak estetika kota. Dimana seharusnya rambu penunjuk jalan bisa berdiri kokoh tanpa ‘embel-embel’ reklame. “Kan iklan-iklan itu bisa dipasang di tempat lain, kenapa mesti disitu? Kan tiang rambunya jadi rusak. Kalau begitu, siapa yang mau bertanggung jawab?,” sesal Arifman Nadeak, seorang warga Kelurahan Gajah Sakti.
“Yang jadi pertanyaan, apakah tiang rambu jalan bisa ditempeli spanduk reklame? Apakah fasilitas penunjuk jalan itu legal dijadikan ajang promosi? Kan peruntukannya jelas untuk petunjuk rambu jalan, kenapa malah terkontaminasi spanduk reklame?,” tanya Welly, warga lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, tiang rambu tersebut masih dalam keadaan nyaris ambruk. Sementara, spanduk promosi malah menempel di bagian tiangnya. Oknum atau pihak yang diduga memasang spanduk tersebut belum dapat dikonfirmasi. (Bres)
