CENTRALNEWS.ID, DURI – Tak usai dan seolah tak kenal takut, aksi balapan liar (Bali) terus berlanjut di Kecamatan Bathin Solapan – Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Minggu (3/4).
Habis terpergok awak media beradu kencang di jalan Jenderal Sudirman (Simpang Garoga), puluhan pemuda bahkan diantaranya masih berusia di bawah umur ini berpindah lokasi ke jalan Hangtuah.
Trek lurus dari Simpang Garoga menuju ke sekitar (ujung) jalan Setia Budi dijadikan lokasi lanjutan balap liar. Atas aksi itu, seketika jalan Hangtuah – Duri terasa bak Sirkuit MotoGP kenamaan di Indonesia, Mandalika.
Lalu lintas kendaraan berat seperti truk tronton dan bus seolah tak digubris. Para pembalap ilegal ini kian nekat beradu kencang di atas aspal.
Seolah tak takut mati akibat ugal-ugalan di jalan, aksi nekat puluhan pemuda tanggung dan kaum remaja penunggang sepeda motor berknalpot racing alias bronk ini dinilai sangat mengganggu ketertiban umum.
Deruan knalpot membanting keheningan pada Minggu dini hari. Aksi meresahkan dan rawan kecelakaan ini telah berlangsung sejak pukul 22.30 WIB, Sabtu (2/4) dan berlangsung sampai sekira pukul 03.00 WIB, Minggu (3/4).
Aksi balapan ini terpantau jelas, bahkan trek start malah (diduga) diarahkan oleh seorang pria. Dari kode lambaian tangannya pemuda tersebut, rombongan pembalap liar itu tancap gas bak tak kenal rem.
Aksi para pemuda nakal ini buat lalu lintas terganggu. Sebab, jalan Hangtuah sendiri merupakan jalur lintas Nasional, sektor Sumatera yang dilalui banyak kendaraan berat.
Akibat trek start pembalap, truk dan bus terpaksa melambat dan menyalakan lampu hazard. Bila tak waspada, truk-truk yang melaju disana bisa saja menyeruduk barisan start para pembalap liar.
“Awas woi! Ini bukan lintasan balap, minggir,” seru seorang sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) merek PMH sembari memekikkan klakson ke arah barisan pembalap liar yang tengah berbanjar pada posisi start.
Selain mengganggu kenyamanan dan keselamatan berlalu lintas, aksi para pemuda nakal ini juga sarat gangguan ke warga sekitar. Salah satu potensi gangguan keamanan dan ketertiban umum (Kamtibum) yang dirasakan masyarakat adalah deruan knalpot bronk.
“Kalau jalan itu memang sirkuit legal (sah) ya tak mengapa, tapi itu kan jalan umum. Jalur lintas pula. Jelas sangat mengganggu. Selain bikin ruwet (rumit, red) jalan, mereka (Bali) juga bikin kami nggak bisa tidur. Suara knalpotnya sangat bising, istirahat terganggu,” kata Supriadi, seorang warga jalan Hangtuah – Duri.
Aksi itu, sebelumnya telah diinformasikan beberapa awak media ke jajaran polisi lalu lintas (Satlantas) Polres Bengkalis. Dibubungi lewat telepon selularnya, Kasatlantas AKP. Kaliman Siregar lewat Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Ipda. Yopie Ferdian mengaku langsung berkoordinasi dengan tim piket di kantor Satlantas 125 Duri.
“Sudah kita koordinasikan dengan petugas piket, sabar ya,” kata Ipda. Yopie sekira pukul 00.45 WIB.
Pantauan di lokasi, aksi balapan liar itu masih terus berlangsung hingga sekira pukul 03.00 WIB dan mengundang keresahan mendalam di tengah masyarakat. Mirisnya, cukup banyak kawula muda dan remaja yang lebih memilih ikut menonton serta berbaris di sekitar titik start balapan liar, ketimbang beristirahat di rumah masing-masing.
“Kami butuh istirahat. Pak Polisi, tolong ditindak lah, kami hampir tuli mendengar kebisingan ini. Dan kami juga takut melihat aksi mereka-mereka itu, rawan kecelakaan. Tolong ditindak tegas,” harap Josceline, warga lain yang terganggu tidurnya akibat kebisingan knalpot para pembalap liar tersebut. (Bres)