CENTRALNEWS.ID, DURI – Masuki hari kedua kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Buluh Apo, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis – Riau, satuan tugas (Satgas Karhutla) dari unsur Koramil 03 Mandau, Polsek Pinggir, Damkar, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat sekitar masih berjibaku memadamkan titik api yang membara dan mengeluarkan asap putih kecokelatan, Rabu (5/7).
Dipimpin Sertu Roy Pardomuan, jajaran Babinsa Koramil 03 Mandau dan tim lainnya berupaya maksimal menakhlukkan kobaran sijago merah di tengah terpaan cuaca nan kering berangin kencang. Dikonfirmasi, Danramil 03 Mandau Kapten Arh. Jemirianto membenarkannya, ia menegaskan berdasarkan informasi dari Babinsa di lokasi titik api diduga muncul dan merambat kembali dari sisa bara api pada tunggul-tunggul pepohonan mati yang terbakar pada 23 Juni lalu.
Lahan yang terbakar merupakan kebun milik Prof. Dr. Aslim Sihotang yang berdomisili di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Titik api itu berada pada berkoordinat 1°8’15,21” North, 101°7’35,754” East. “Memasuki hari kedua, Babinsa kita bersama tim gabungan masih berjibaku lakukan pemadaman,” kata Kapten Jemirianto.
Ia menyebutkan lahan yang terbakar adalah tanah gambut bervegetasi belukar dan terdapat pokok-pokok sawit. Lokasi titik api berjarak sekira 34 kilometer dari Koramil 03 Mandau. Hingga Rabu siang, perkiraan luas lahan terbakar sekira 2 hektare dan terus ditanggulangi pemadamannya.
Saat berita ini diterbitkan, sekira 1,5 Ha lahan masih mengeluarkan asap putih kecokelatan yang membumbung di udara. “Sisa lahan yang masih terbakar masih kita upayakan pemadamannya sampai detik ini. Sumber air terbatas membuat pemadaman bara api jadi lebih memakan waktu, belum lagi cuaca minim hujan dan disertai kencangnya hembusan angin membuat rambatan bara api semakin berpotensi,” ujarnya menerangkan.
“Walaupun demikian, kita tetap upayakan yang terbaik sebagaimana instruksi Dandim 0303 Bengkalis, Bapak Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto supaya dampak Karhutlanya bisa kita tekan maksimal,” tukasnya. (Bres)