CENTRALNEWS.ID, DURI – Bukannya menghabiskan malam akhir tahun 2024 dan memasuki tahun baru 2025 bersama keluarga tercinta, puluhan remaja hingga kawula muda tak patut dicontoh ini malah terlibat aksi balapan liar di bilangan Simpang Garoga mengarah ke U-Turn jalan Hangtuah, desa Tambusai Batang Dui, Bathin Solapan – Duri, Bengkalis, Riau, Rabu (1/1).
Kegiatan penuh kontroversi yang akhirnya menimbulkan keresahan ini berlangsung sekira pukul 02.00 WIB tanpa sedikitpun mengenal rasa takut.
Meski rawan potensi kecelakaan lalu lintas yang dapat merenggut jiwa dari raga, serta mengganggu ketertiban arus lalu lintas, aksi tersebut terus berlangsung.
Mirisnya, adu cepat kendaraan serta ugal-ugalan tersebut dilangsungkan saat lalu lintas kendaraan berat seperti tronton dan bus juga melintas disana. Jelas saja hal ini sangat meresahkan, akan tetapi, penonton yang menikmati aksi tak layak ditiru ini juga tidaklah sedikit.
Puluhan bahkan ratusan remaja dan kawula muda nampak asyik menyaksikan tontonan rawan laka tersebut. Aksi yang dilakukan seolah berada di dalam sirkuit drag race dengan deruan knalpot brong yang membuat para penontonnya semakin kegirangan.
“Mereka yang balap, tapi orang lain yang terganggu bahkan terancam bahaya kecelakaan lalu lintas. Suara knalpotnya membuat telinga sakit, kami yang tinggal di sekitar simpang Garoga Duri ini terus terang sangat terganggu. Hanya untuk istirahat dan menikmati suasana pergantian tahun saja kami tak bisa mendapat ketenangan, kami sangat terganggu,” kata Rian, warga tambusai Batang Dui.
Tak perduli cibiran masyarakat yang merasa terganggu, para pebalap liar terus melanjutkan aksinya hingga jelang subuh perdana di tahun 2025. Terpantau di lapangan, aksi tersebut masih berlangsung hingga sekira pukul 03.30 WIB.
“Tolong hal begini ditindak tegas, berikan efek jera dan bila perlu kendaraannya jangan dikeluarkan lagi. Agar benar-benar jera dan tidak mengulang-ulangi perbuatannga. Kami sebagai masyarakat butuh dan berhak mendapat ketenangan, dan balap liar ini harus segera diatasi oleh bapak-ibu petugas yang berwenang agar kedepannya tidak terulang lagi,” harap Zamrinal, warga lainnya. (Bres)