CENTRALNEWS.ID, DURI – Masyarakat di Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau merasa lega, sebab, perjuangannya dalam kurun beberapa tahun belakangan dalam mewujudkan keberadaan sekolah tingkat lanjutan atas dinwilayah itu segera terwujud.
Ketua panitia perintis sekaligus tokoh masyarakat Pematang Pudu, Hendry Wilson Tambunan didampingi Sekretaris Bakhtiar Nasution membenarkan hal itu. Ditegaskannya, bahwa Rabu siang lalu (24/5), jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Riau bersama beberapa pihak terkait tiba di wilayah yang dimaksud bakal calon didirikannya gedung permanen SMK Negeri 4 Mandau.
Hal itu, kata Hendry, mengacu pada surat keputusan Gubernur Riau nomor Kpts.1532/X/2022 tentang Izin Pendirian Satuan Pendidikan Menengah di Provinsi Riau tahun 2022 Tahap Kedua yang memuat nama SMKN 4 Mandau, Kabupaten Bengkalis dengan menganulir dua jurusan strategis, yakni Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dan Teknik Komputer dan Jaringan.
Hal itupun diperkuat dengan beredarnya surat permohonan dari Gubernur Riau kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas terkait pembangunan atau pengadaan sarana dan prasarana jenjang satuan pendidikan menengah tahun ajaran 2023 yang memuat nama SMKN 4 Mandau dengan rincian pembangunan 6 ruang kelas baru beserta perabotnya, 2 ruang praktek siswa beserta perabotnya, bangunan kantin, perpustakaan, 6 unit toilet beserta sanitasinya dengan total anggaran sekira Rp4,4 Miliar lebih.
Atas hal inilah, masyarakat mengapresiasi. Terlebih saat tim terkait meninjau lokasi kala itu. “Sebagai masyarakat sekaligus perintis keberadaan SMKN 4 Mandau ini, kita sangat senang. Rabu siang sudah dilakukan survei dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau, ada juga dari pihak-pihak terkait yang berkaitan dengan pembangunan nantinya,” kata Hendry.
Pihaknya berharap pembangunan bisa segera terlaksana, jadi seluruh siswa bisa menikmati fasilitas belajar di dalam ruangan yang nyaman dan aman. “Rencananya awal Juli akan dimulai pembangunannya, semoga segera terealisasi, jadi anak-anak bisa belajar dengan lebih baik,” harapnya.
Menunggu fasilitas tersebut selesai dibangun, pihak perintis dan masyarakat nyatanya telah lebih dulu membangun kelas sementara berwujud semi permanen sebanyak 4 kelas yang diperuntukkan sebagai kelas sementara pembelajaran.
Kelas darurat tersebut hadir berkat dana swadaya masyarakat yang secara sukarela membangun kelas demi mendapatkan kualitas pendidikan yang layak terhadap generasi bangsa di wilayah itu. “Memang sebelum survei dilakukan, kita sudah bangun kelas darurat di lokasi. Ada 4 kelas semi permanen yang kita bangun secara swadaya. Ini wujud harapan kita yang sangat besar akan kehadiran SMKN 4 Mandau di sini. Jadi, menunggu kelas permanen selesai, sementara anak-anak bisa belajar di kelas yang sedang kita bangun ini dulu. Kalau sudah rampung, bisa tinggal pindah saja. Jadi maksudnya, anak-anak kita tidak perlu pinjam kelas sana-sini dan kebingungan, makanya kita buat kelas sementara menunggu jadinya kelas utama,” tukasnya berharap agar bangunan utama segera berwujud. (Bres)