17.1 C
New York
Sabtu, Oktober 5, 2024

Akhirnya Karantina Dihapus untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri, Jokowi Sebut Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

CENTRALNEWS.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menghapus kewajiban karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang baru tiba di Indonesia. Kebijakan baru itu dibuat seiring dengan situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air yang makin membaik.

“Pelaku perjalanan dari luar negeri yang tiba melalui bandara seluruh Indonesia tidak perlu lagi melewati karantina,” kata Jokowi dalam keterangan resminya, Rabu (23/3/2022).

Sebelumnya penghapusan karantina bagi PPLN hanya berlaku di beberapa wilayah yakni Bali, Batam, dan Bintan.

Namun, kata Jokowi, pelaku perjalanan yang baru tiba dari luar negeri tetap diharuskan melakukan tes usap PCR saat tiba di Tanah Air.

“Kalau tes PCR negatif, silakan langsung keluar dan bisa aktivitas. Kalau PCR positif, akan ditangani oleh satgas Covid-19,” imbuh Jokowi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat di DPR menyebut aturan karantina bagi PPLN saat ini sudah tak relevan.
Pasalnya, transmisi kasus dari luar negeri saat ini relatif jauh lebih kecil dibanding transmisi penularan dari dalam negeri.

Baca Juga :  Tak Ingin Sia-siakan Potensi Laut Natuna, Cen Sui Lan Bakal Jadikan Prioritas

Budi mengatakan, karantina bagi PPLN relevan diterapkan jika ada temuan varian baru Covid-19. Sementara sejauh ini Indonesia masih bertahan di tengah laju varian baru dari luar.

“Kayaknya kemarin kita tahan. kalau kita kasus (varian baru) masih nol. Tapi kalau kita tinggi yang masuk dikit, karantina nggak relevan,” kata dia.

Selain menghapus kewajiban karantina bagi PPLN, Jokowi juga mengizinkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Idul Fitri 2022.

“Situasi pandemi membaik membawa optimisme menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Bagi masyarakat yang ingin mudik lebaran dipersilakan,” kata Jokowi.

Kendati demikian, Jokowi memberikan syarat bagi pemudik, yakni telah melengkapi dosis vaksinasi lanjut atau booster.
“Dengan syarat dua kali vaksin dan satu kali booster serta menerapkan prokes ketat,” lanjut Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga memberi izin untuk umat Islam melaksanakan ibadah tarawih secara berjamaah di masjid.

Baca Juga :  Cen Sui Lan dan Jarmin Besuk Pasien di RSUD Natuna, Janjikan Kesehatan jadi Prioritas

“Tetap dengan prokes” tegasnya.

Bulan Ramadan 1443 Hijriah akan dimulai pada awal April 2022. Ini akan menjadi Ramadan ketiga masa pandemi Covid-19 di Indonesia.

Pada dua tahun sebelumnya, pemerintah sempat melarang masyarakat untuk mudik guna menekan penularan Covid-19.

Pemerintah juga pernah membatasi jumlah jemaah yang bisa beribadah di masjid.

Kendati memberi pelonggaran pada masyarakat, Jokowi tetap melarang para pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) menggelar acara buka bersama sepanjang bulan Ramadan.

Ia juga melarang pejabat dan ASN melaksanakan open house.

Jokowi mengatakan tren penularan kasus Covid-19 mengalami perbaikan beberapa waktu terakhir.

Namun, ia meminta seluruh masyarakat tak mengendurkan penerapan protokol kesehatan.

“Untuk pejabat dan pegawai pemerintah, kita masih melarang untuk lakukan buka puasa bersama dan juga open house,” kata Jokowi.

Indonesia termasuk negara yang dianggap paling berhasil pengatasi pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Roby Kurniawan; Mari Pertahankan Pancasila Dengan Mengamalkan Nilai Yang Terkandung di Dalamnya

Meskipun sempat naik lagi di awal tahun 2022 ini, setelah varian Omicron melanda global, namun jumlah kasus cepat turun setelah mencapai puncak pada minggu ketiga Februari.

Kasus cepat turun dengan 6.376 infeksi harian baru pada hari Rabu, turun dari 7.464 sehari sebelumnya. Sedangkan pada minggu ketiga Februari, jumlah kasus di atas 30 ribu per hari.

Indonesia mendapat pujian internasional, karena sebagai negara terpadat di Asia Tenggara, dengan 270 juta jiwa, berhasil mengatasi pandemi.

Begitu juga capaian vaksinasinya juga sangat cepat meskipun menghadapi tantangan geografis yang luas. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki lebih dari 17.000 pulau.

Saat ini Indonesia telah memvaksin 75 persen populasinya yang memenuhi syarat. Sekitar 94 persen orang telah menerima suntikan pertama, pada 22 Maret, menempatkan Indonesia masuk dalam lima negara teratas dunia dengan jumlah vaksinasi tertinggi. (central network)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles