17.1 C
New York
Sabtu, Oktober 5, 2024

Waspada! Harimau Sumatera Masih Berkeliaran di Talang Muandau

CENTRALNEWS.ID, BENGKALIS – Pasca serangan binatang buas jenis Harimau Sumatera yang tewaskan seorang warga Dusun II Tanjung Potai, Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis – Riau beberapa waktu lalu, serangkaian teror akan kemunculan satwa satu ini masih terjadi.

Kemunculan si Belang, julukan khasnya, membuat warga sekitar resah. Terkait serangan dan rangkaian teror si Belang, tim gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama Polres dan Kodim 0303 Bengkalis segera terjun ke lokasi guna memitigasi dan menanggulangi konflik alam dan manusia tersebut.

Sejak penyerangan dan teror perdana, tim terus melakukan patroli siaga, memasang kamera trap dan kandang jebak di sekitar lokasi yang diduga menjadi lintasan satwa liar, langka dan dilindungi ini.

“Sejak awal sampai hari ini, (kurang lebih) sudah 12 hari kita berjaga dan siaga di lokasi. Kamera dan box trap sudah dipasang, tapi satwa ini tak kunjung tertangkap,” kata Kapolres Bengkalis, AKBP Indra Wijatmiko, melalui Kapolsek Pinggir, Kompol Maitertika, Senin (18/4).

Seolah tak menggubris umpan berupa hewan ternak kambing yang dipasang dalam kandang jebak, si Belang dengan latin Panthera Tigris Sumatrae ini enggan menampakkan wujudnya disana.

“Termasuk hewan cerdas, makanya kita harus putar akal dan pakai cara yang lebih smooth (halus, red) untuk (bisa) menangkapnya,” ujarnya.

Sembari menunggu tertangkapnya Harimau Sumatera dari ‘habitat aslinya’ di wilayah yang termasuk dalam Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil (SM-GSK) ini, Kompol Maitertika mengimbau agar seluruh masyarakat tetap waspada dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

“Seluruh warga yang bermukim disana kita imbau untuk lebih waspada, jangan sampai lengah. Hewan ini pintar berkamuflase, bisa menyelinap, mendekat bahkan menyerang tanpa kita sadari. Oleh karena itu, tingkatkan kewaspadaan,” imbau Kapolsek Pinggir ini.

Dikonfirmasi terkait perkembangan mitigasi dan penanggulangan serangan serta rangkaian teror oleh si Belang, Camat Talang Muandau, Drs. Nasrizal terkesan cuek. Singkat ia berpesan agar hal itu baiknya dikonfirmasi secara langsung kepada Kepala Desa (Kades) setempat, seolah (diduga) tak adanya komunikasi intens antar pejabat pemerintahan di wilayah konflik Harimau dan warga Dusun II Tanjung Potai tersebut.

Padahal, pada patroli gabungan yang diselenggarakan Minggu (17/4) sekira pukul 11.00 WIB, Camat tersebut turut hadir di lokasi guna mendampingi tim BBKSDA Riau dan pihak terkait lainnya dalam memonitoring situasi. Namun sang Camat enggan memberi informasi terbaru dengan dalih atau jawaban menohok.

“Maaf, saya tak kenal atau pernah jumpa (awak media, red). Tanya RT atau lebih cocok jumpai dulu Pak Kadesnya,” singkat sang Camat kepada tim CentralNews.id kala dihubungi lewat pesan digital WhatsApp di nomor +62-821-142x-xxx.

Camat Talang Muandau, Drs. Nasrizal (kemeja hitam) kala meninjau kesiagaan tim gabungan di lokasi konflik Harimau Sumatera dengan warga | Foto: Bres

Sangat disayangkan, diduga sikap dingin pejabat tersebut membuat makna komunikasi tak elok. Sikap diduga tak ramah itu jelas dipertanyakan kala penanganan konflik Harimau Sumatera dan warga disana dinilai penting untuk diinformasikan lebih lanjut kepada masyarakat luas.

Terpisah, Komandan Kodim (Dandim) 0303 Bengkalis, Letkol (Inf) Endik Yunia Hermanto turut prihatin atas penyerangan dan rangkaian teror binatang buas tersebut terhadap warga di Kecamatan Talang Muandau itu.

“Kita sangat prihatin, oleh karena itu kita kerahkan personel dari Koramil 03 Mandau dibawah komando Danramil, Kapten (Arh) Jemirianto untuk berkolaborasi dengan tim BBKSDA Riau dan Polsek Pinggir, Resor Bengkalis dalam penanggulangan konflik disana. Jangan sampai ada korban lagi, mitigasi dengan baik,” seru Letkol (Inf) Endik dengan respon sangat ramah kepada awak media ini.

Hingga pagi ini, petugas gabungan masih bersiaga di lapangan. Pihaknya berharap agar si Belang segera masuk ke dalam perangkap agar dapat segera dipindahkan dari ‘Rumahnya’ ke tempat yang lebih asri dan jauh dari jangkauan masyarakat.

“Sebenarnya wilayah itu termasuk dalam kawasan SM-GSK, itu memang habitatnya Harimau Sumatera. Itu sarangnya dia (si Belang, red). Bukan Harimau yang masuk perkampungan warga, tapi warga itu yang masuk sarang Harimau. Jadi jangan balikkan faktanya dengan opini. Serangkaian kejadian ini tak mungkin terjadi tanpa alasan, kita harus jeli membaca keadaan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BBKSDA Riau, melalui Kepala Bidang Wilayah (Kabidwil) II, Hartono lewat telepon selularnya.

Meski belum pernah bertatap muka dengan awak media ini, Hartono dengan humanis merespon setiap pertanyaan untuk kemudian memberikan informasi penting guna diketahui masyarakat luas. “Memang harus kita infokan kepada masyarakat, agar kita tahu menjaga diri dan tetap waspada saat hidup berdampingan dengan satwa langka nan buas itu. Semoga segera tertangkap dan bisa dipindahkan ke lokasi lain, meski pada dasarnya, keberadaan si Belang saat ini merupakan habitat aslinya,” harap miris Hartono. (Bres)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles