CENTRALNEWS.ID, BENGKALIS – Warga Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis – Riau histeris bukan main melihat rumahnya didatangi binatang buas jenis Harimau Sumatera beberapa waktu lalu. Tak tanggung, satwa liar dilindungi ini tampak mengelilingi kediaman Marlon Tamba jelang petang, Selasa lalu (12/4).
Lihat kedatangan si belang, Marlon dan anak-isterinya histeris tak terbendung. Pekikan minta tolong kepada tetangga, sampai dengan sujud doa meminta perlindungan dari sang Khalik diserukannya dan terpantau jelas dari rekaman video amatir berdurasi 2 menit 50 detik yang beredar luas di sosial media (Sosmed).
Sebelumnya, serangan Harimau juga dilaporkan menewaskan seorang warga sekitar dengan kondisi bagian kepala terputus dari badan. Kemudian, seekor hewan ternak warga juga dimangsa dan dicabik gaharnya taring si belang.
“Pertama, penyerangan terhadap warga yang mengakibatkan meninggal dunia. Kedua, hewan peliharaan warga (Anjing) juga diserang. Nah, yang ketiga, itulah kemunculan Harimau di kediaman saudara Marlon Tamba. Terhitung tiga kali serangan dan kemunculan Harimau di Tasik Tebing Serai, Talang Mandau,” Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Fifin Arfiana Jogasara, Kamis (14/4).
Tanggapi teror yang membuat warga histeris bahkan diduga berujung korban jiwa, Fifin segera menerjunkan personelnya ke lokasi kejadian. Dibantu personel Kodim 0303 dan Polres Bengkalis, dilakukanlah rangkaian patroli, evakuasi warga dan pemasangan box trap atau kandang jebak.
Petugas BBKSDA dari Pekanbaru dan Siak dikerahkan guna meredam konflik antara Harimau dan warga sekitar. Koordinasi intens dilakukan bersama aparat desa guna meniti rencana penangkapan dan pemindahan satwa tersebut.
“Kita pasang box trap disana, kita upayakan secepat mungkin bisa tertangkap agar keresahan warga sirna,” ujarnya.
Dikonfirmasi lebih jelas, Kepala Bidang (Kabid) Wilayah II BBKSDA Riau, Hartono menegaskan, wilayah konflik tersebut merupakan Landscape atau kawasan jelajah satwa jenis Harimau Sumatera.
Jauh sebelum dihuni oleh masyarakat setempat, wilayah itu memang termasuk habitat asli dan termasuk trek lintasan si belang.
“Wilayah itu kan Landscape-nya Harimau Sunatera, termasuk dalam kawasan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil (SM-GSK). Jadi jangan diisukan Harimaunya yang masuk ke permukiman warga, terbalik itu. Justru masyarakat kita yang masuk dan bermukim di sarang atau habitat Harimau, itu yang perlu kita informasikan kepada masyarakat,” ujar Hartono.
Tegas disampaikannya, wilayah konflik tersebut merupakan ‘Rumahnya Harimau’ dan warga lah tamunya alias pendatang. “Nah itu, kawasan itu rumahnya Harimau, yang tamu itu sebetulnya kita (warga, red),” imbuhnya menegaskan.
Karena seyogyanya, kata Hartono, wilayah tersebut termasuk dalam cakupan SM-GSK yang merupakan teritori Harimau Sumatera.
Terkait hal itu, BBKSDA Riau telah lama mengimbau warga yang bermukim disana untuk tak salah mengartikan situasi. Sebab, segala tindakan atau kegiatan yang berlangsung di dalamnya sangat rentan bersinggungan konflik dengan binatang buas, termasuk Harimau Sumatera.
“Imbauan kepada masyarakat sampai dengan pemasangan papan informasi di lapangan terkait kerawanan konflik sudah dilakukan. Namun lagi-lagi situasinya kerap disalah artikan. Harimau itu tidak keluar dari sarangnya, justru kita yang masuk ke sarang Harimau,” imbaunya.
“Dengan peristiwa ini, kita minta seluruh warga disana untuk lebih mawas diri. Tim BBKSDA dan TNI/polri sedang berupaya untuk menangkap satwa tersebut dan selanjutnya direlokasi ke habitat aslinya dan jauh dari aktifitas maayarakat. Semoga segera tertangkap,” harapnya.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0303 Bengkalis, Letkol (Inf) Endik Yunia Hermanto turut prihatin atas teror dan konflik antara Harimau dan warga di Talang Muandau.
Secara intens ia mengamati perkembangan informasi dan mengerahkan personel Koramil 03 Mandau secara langsung ke lokasi kejadian guna menjaga keamanan dan keselamatan warga.
“Danramil 03 Mandau, Kapt (Arh) Jemirianto bersama para Babinsa sudah berada di lokasi untuk berpatroli dan membantu tim BBKSDA Riau untuk menangkap Harimau itu. Seraya mengawal, prajurit kita juga dikerahkan untuk memberi imbauan kepada warga setempat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah sampai dengan tertangkapnya satwa tersebut. Keamanan dan keselamatan masyarakat jadi prioritas saat ini, makanya tim masih siaga di lapangan,” ucap Dandim Bengkalis mengakhiri. (Bres)