CENTRALNEWS.ID, BLORA – Program Gebyar Pameran UKM dan Talk Show Ramadhan 1443 H, jadikan momentum Dinas Komunikasi dan Infomatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora untuk sosialisasikan program Analog Switch Off (ASO) atau migrasi dari siaran televisi (TV) analog ke TV Digital kepada masyarakat.
Sebelum sosialisasi dilaksanakan pihak Dinkominfo memasarkan aneka produk UMKM binaan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinkominfo Blora dan pembagian takjil buka puasa secara gratis kepada warga yang ngabuburit serta disajikan hiburan musik akustik, Rabu (13/4/2022) sore.
Disamping itu, acara juga bisa dilihat secara langsung melalui chanel youtube Dinkominfo Blora dan LPPL Radio Gagak Rimang Blora.
Kepala Dinas Kominfo Blora Pratikto Nugroho menjelaskan program Analog Switch Off (ASO) atau migrasi dari siaran televisi (TV) analog ke TV Digital tersebut.
Pihaknya menyatakan bahwa eranya saat ini adalah era transformasi digital yang sudah merambah ke banyak aspek. Tidak hanya merambah ke siaran televisi melalui digital. Namun transformasi digital ini juga merambah ke banyak hal.
“Termasuk di Blora ini dijadwalkan 30 April 2022 terkait program ASO ini,” tegasnya.
Pihaknya meminta kepada para Camat se Blora, Kepala Kelurahan dan Kepala Desa supaya ikut berkenan menyampaikan program ASO ini kepada masyarakat.
“Saya mohon titip agar informasi ini segera disampaikan kepada warga masyarakat, agar nanti supaya bisa mempersiapkan diri untuk segera mentransformasi ketersediaan sarana televisi yang ada di rumah,” kata Pratikto Nugroho.
“Yang masih analog, egera mencari informasi dimana belinya Set Top Box TV (STB),” imbuhnya.
Pada kesemapatan itu juga ditunjukkan tampilan televisi analog dan digital yang telah dilengkapi dengan Set Top Box TV.
“Tidak perlu ganti TV. Hanya menambah perangkat untuk menyalurkan atau menerima frekuensi digital. Jadi yang beralih hanya frekuensinya saja. Yang semula analog, dirubah ke frekuensi digital,” jelas Pratikto.
Kenapa haru beralih ke digital, menurut Pratikto, karena Indonesia satu-satunya negara di Asia Tenggara yang belum beralih ke frekuensi digital.
“Semua negara di Asia Tenggara sudah beralih ke siaran televisi melalui frekuensi digital. Karena untuk kemanfaatan, efisiensi, terhadap frekuensi untuk memberikan ruang bagi saluran internet, dimana kita akan bisa mengisi ruang kosong yang sudah dialihkan ke digital tadi menjadi ruang internet,” jelasnya.
Sehingga akan memberikan layanan kepada masyarakat untuk bisa lebih luas mengakses internet.
Kemudian, manfaat berikutnya, dengan adanya migrasi ke digital kualitas gambarnya lebih jernih, lebih bening, tidak semutan (red-kepyur).
“Ini memberikan sesuatu yang berbeda ketika kita melihat siaran televisi yang sebelumnya analog selalu ada semutnya, namun dengan beralihnya ke digital akan lebih baik,” ucapnya.
Selain itu ada kemanfaatan dengan adanya honing system (kebencanaan) yang artinya bisa menerima informasi kebencanaan secara real time.
“Sehingga itu menjadi perhatian kita, ketika nanti ada potensi bencana kita sudah bisa melakukan hal persiapan atau preventif untuk pencegahan,” ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Bidang Kepala Bidang Teknologi Informasi (TI), Ahmad Hudil Khoiri.
Ia menambahkan Kabupaten Blora menjadi jadwal tahap pertama untuk pemberlakuan Analog Switch Off (ASO) atau migrasi dari siaran televisi (TV) analog ke TV Digital.
“Pada tanggal 30 April 2022, ada 13 Kabupaten, termasuk Blora. Itu yang akan mengawali pemberlakuan migrasi dari siaran televisi (TV) analog ke TV Digital,” ungkapnya.(Riyan)