CENTRALNEWS.ID, BATAM – Cegah kembali terjadinya perkelahian jalanan ‘perang sarung’ antar remaja, Polsek Sekupang mendatangi beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kawasan Sekupang, Kota Batam.
Kedatangan personel Polsek Sekupang ke sekolah itu untuk memberikan penyuluhan, termasuk di antaranya ke SMP N 20 Batam di Tiban Koperasi, Jumat (8/4/2022).
Sosialisasi dan penyuluhan disampaikan langsung Bhabinkamtibmas Kelurahan Tiban Baru, Aipda Indoludin.
Ia menyampaikan bahwa perang sarung di bulan Suci Ramadhan yang dilakukan oleh kalangan pelajar SMP dan SMA sederajat dapat membahayakan.
Dalam penyuluhan itu, Aipda Indo memberikan informasi kepada pihak sekolah (kepala sekolah dan guru) terkait kegiatan remaja perang sarung pada bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah.
Apalagi belum lama ini, Polsek Sekupang mengamankan sejumlah remaja yang melakukan perang sarung di kawasan KFC Tiban pada malam Ramadhan.
Maka dari itu, ia meminta kepada pihak sekolah bekerja sama untuk mengawasi anak murid dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Sekupang.
Selain menghindari terjadinya perang sarung, Indoludin juga mengimbau kepada para remaja, agar tidak ugal-ugalan saat berkendara.
Sebelumnya diberitakan, perkelahian jalanan ‘perang sarung’ antar remaja di Batam menjadi sorotan warga, bahkan aksi itu viral di media sosial.
Bukan tanpa alasan, para remaja ini melakukan aksi brutal perkelahian dengan menggunakan kain sarung.
Parahnya, mereka ‘menguasai’ jalan raya saat beraksi perang sarung di Sekupang Batam tersebut.
Karena meresahkan dan membahayakan, aksi perang sarung itu pun dibubarkan langsung Personel Polsek Sekupang di Kompleks KFC Tiban Tiga, Rabu (6/4/2022) malam.
Beberapa remaja yang terlibat aksi tersebut akhirnya diamankan dan dibawa langsung ke Mapolsek Sekupang.
Kapolsek Sekupang Kompol Yudha Surya Wardhana mengatakan pihaknya langsung membubarkan aksi remaja itu.
“Tadi malam, terima info dari masyarakat. Personel langsung ke TKP membubarkan aksi perang sarung anak anak tanggung ini,” ujar Yudha, Kamis (7/4/2022).
Kata dia, pihaknya mengamankan beberapa gulungan sarung serta kendaraan dan beberapa orang anak yang terlibat perang sarung.
“Kita panggil orangtuanya untuk menjemput ke Polsek. Biar dikasih pelajaran sama orangtuanya,” kata Yudha.
Seorang remaja yang ikut perang sarung, MA (15) tahun mengaku terlibat perang sarung lantaran diajak temannya.
“Saya karena diajaknya. Pas pulang tarawih kawan-kawan bilang ayok kita ditantang perang sarung sama tongkrongan Tiban di KFC itu. Makanya kami ke sana,” ujar MA dengan nada sedih di Polsek.
Kata dia, biasanya perang sarung dilakukan seusai tarawih.
Dan perang sarung berlangsung antar tongkrongan, itupun jika ada tantangan tantangan.
Dalam perang sarung ini, remaja ini biasanya hanya menggunakan sarung untuk saling pukul.
Sarung tersebut nantinya dilipat atau dilit hingga membentuk tali yang bisa diayunkan untuk memukul.
Menurut sejumlah anak remaja aksi perang sarung dilakukan untuk menyambut semarak Ramadhan.(mzi)