6.7 C
New York
Kamis, November 28, 2024

Mulai Hari Ini 1 April 2022, Pertamax Naik Jadi Rp 12.500

CENTRALNEWS.ID – Terhitung mulai 1 April 2022 hari ini, pukul 00.00 WIB, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga Pertamax RON 92 menjadi Rp 12.500 dari Rp 9 ribu per liter.

Sementara harga Pertalite (RON 90) yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai BBM yang disubsidi tetap dengan harga Rp 7.200 per liter.

“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat. Harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sejak tahun 2019,” jelas Irto Ginting, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina dalam keterangannya, Kamis (31/3/2022).

Penyesuaian harga ini, lanjut Irto, masih jauh di bawah nilai keekonomiannya atau selisih Rp 3.500.

Sebelumnya Kementerian ESDM menyatakan harga BBM RON 92 seharusnya di level Rp 16 ribu per liter.

Baca Juga :  Wujudkan Kota Modern dan Bebas Kemacetan, Wali Kota Batam Muhammad Rudi Tinjau Proyek Infrastruktur Strategis

“Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” ujar Irto.

Adapun latar belakang Pertamina menaikkan harga Pertamax disebabkan krisis geopolitik Rusia-Ukraina yang mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas US$ 100 per barel.

Kondisi ini ikut mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat US$ 114,55 per barel atau melonjak lebih dari 56% dari periode Desember 2021, sebesar US$73,36 per barel.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir sudah memberi sinyal Pertamax akan naik dalam waktu dekat.

“Pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi, tapi Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik, ya mohon maaf, tapi kalau Pertalite disubsidi,” ujarnya.

Baca Juga :  Kesiapan Polres Natuna Pastikan Pilkada Damai, Gelar Apel Patroli Skala Besar Ops Mantap Praja Seligi 2024

Kementerian ESDM menilai harga keekonomian Pertamax RON 92 pada saat ini di level Rp 16 ribu per liter.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan, tingginya harga minyak dunia yang masih di atas 100 dolar AS per barel sangat berpengaruh terhadap harga BBM.

“Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter (harga keekonomian Maret), bisa jadi sekitar Rp 16 ribu per liter,” kata Agung.

Dihubungi terpisah, Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menambahkan, kenaikan harga Pertamax memang dapat memicu inflasi, tetapi kontribusinya kecil.

Baca Juga :  Wartawan Diduga Dianiaya, Laporkan Pendukung Paslon Pilkada Tanjungpinang ke Polisi

“Proporsi konsumen Pertamax hanya sekira 12 persen. Namun, jangan naikkan harga Pertalite yang proporsi konsumen mencapai 76 persen. Ini akan menyulut inflasi dan menurunkan daya beli rakyat,” ujarnya.

“Kosumen Pertamax adalah golongan menengah ke atas yang menggunakan mobil mahal. Dengan golongan kosumen tersebut, saya yakin mereka tidak menyerbu SPBU menjelang kenaikan harga,” ujarnya.

Menurutnya, penetapan harga Pertamax memang seharusnya ditentukan oleh mekanisme pasar sehingga yang ideal adalah harga keekonomian di antara Rp 14.500 hingga Rp 16.000 per liter.

Saat ini, harga Pertamax memang harus dinaikkan mengingat juga harga minyak dunia sudah mencapai 130 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.

“Jika tidak dinaikkan, beban Pertamina semakin berat. Rencana menaikkan harga Pertamax pada 1 April sudah tepat,” pungkas Fahmy. (Central Network)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles