CENTRALNEWS.ID, DURI – Trisemester ketiga tahun 2025 cuaca panas ekstrem melanda di hampir seluruh wilayah Riau, termasuk Kabupaten Bengkalis. Kondisi ini membuat fase kekeringan kembali melanda, Rabu (5/11).
Meski beberapa waktu lalu BMKG telah merilis prakiraan cuaca yang menjelaskan bahwa Riau dan beberapa bagian wilayah Indonesia lainnya bakal memasuki puncak musim penghujan, namun fakta di lapangan berkata lain. Terik matahari kian menyengat dan membuat suhu udara meroket di angka 36-38°C.
Dampak panjang anomali cuaca tersebut, krisis air bersih kembali mencekik sekira 6.000an pelanggan PDAM Tirta Terubuk cabang Duri. Berdasarkan hasil konfirmasi terbaru kepada Kepala PDAM TT cabang Duri, Darwin Ginting, diketahui suplai air baku dari Waduk DSF 125 PT Pertamina Hulu Rokan yang dialirkan ke PDAM kian menipis di angka 35 Liter/Detik.
“Benar, saat ini suplai air baku yang kita terima dari PT PHR hanya 35 Liter/Detik. Hal itu terjadi karena musim kering kembali melanda yang membuat pendistribusian air bersih kepada sekitar 6.000an pelanggan PDAM Tirta Terubuk cabang Duri terpaksa diberlakukan secara bergilir. Stok (air bersih) yang ada di tangki penyimpanan kita tidak mencukupi bila diberlakukan merata,” kata Darwin, Rabu pagi.
“Ya memang dari hasil prakiraan BMKG beberapa waktu lalu dijelaskan musim akan beralih ke puncak musim penghujan, akan tetapi fakta di lapangan berkata lain. Alhasil suolai air baku kembali berkurang dan berdampak terhadap distribusi air bersih ke masyarakat,” ujarnya.
Darwin menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan upaya terbaik agar air bersih tetap dapat tersalurkan kepada masyarakat, meskipun dengan skema bergiliran. “Kami mohon maaf atas kondisi yang terjadi saat ini. Mari kita doakan kondisi cuaca segera membaik agar suplai air baku kembali bertambah dan pendistribusian air bersih kembali normal, lancar dan merata,” harapnya. (Bres)
