CENTRALNEWS.ID, BATAM – Pemerintah Kota (Pemko) Batam masih menunggu arahan resmi dari pemerintah pusat terkait rencana pemanfaatan Pulau Galang, Kepulauan Riau, sebagai lokasi perawatan korban perang dari Gaza, Palestina.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Batam, Rudi Panjaitan, mengatakan pihaknya belum dapat menyampaikan informasi rinci karena surat resmi dari pemerintah pusat belum diterima.
“Kami masih menunggu surat turunan dari pusat. Sampai ada dokumen resmi, kami belum bisa menjelaskan detail rencana penggunaan Pulau Galang untuk pengobatan korban Gaza,” ujar Rudi, Jumat (8/8/2025).
Rencana ini sebelumnya diungkapkan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, dan Menteri Luar Negeri, Sugiono, dalam pernyataan terpisah pada Kamis (7/8/2025).
Hasan menjelaskan bahwa Pulau Galang dipilih karena memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, termasuk rumah sakit dan sarana pendukung lain, yang pernah difungsikan untuk menangani pasien COVID-19.
“Lokasi ini tidak hanya akan digunakan untuk pengobatan, tapi juga dapat menampung keluarga korban,” terangnya.
Sementara itu, Menlu Sugiono menambahkan bahwa pemerintah masih menyiapkan berbagai langkah teknis serta berkoordinasi dengan sejumlah pemimpin negara di Timur Tengah.
“Presiden sudah berbicara dengan beberapa pemimpin kawasan tersebut. Semua persiapan teknis harus matang agar bisa segera dijalankan saat diperlukan,” ujarnya.
Hasan juga memproyeksikan bahwa fasilitas di Pulau Galang nantinya dapat melayani hingga 2.000 warga Gaza, termasuk anggota keluarga yang ikut mendampingi.(bur)
