CENTRALNEWS.ID, BATHIN SOLAPAN – Sejumlah retail perbelanjaan modern berjuluk Alfamart dan Indomaret kian menjamur di Duri.
Kecamatan Mandau, Pinggir dan Bathin Solapan terus diguyur titik-titik baru retail dagang nan merajai pangsa pasar dan perbisnisan di tanah air ini. Wajar saja, ada warga yang beranggapan kehadiran retail-retail modern itu mengganggu bahkan diduga mematikan perekonomian para pedagang kecil.
Salah satu contohnya, yakni kehadiran retail Alfamart yang ditolak warga jalan Sultan Syarif Kasim, Kecamatan Bathin Solapan – Duri.
Tepat di sekitar perbatasan antara Desa Tambusai Batang Dui dan Desa Simpang Padang Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis – Riau terdapat suatu bangunan yang tengah direnovasi dan rencananya bakal dijadikan retail terbaru Alfamart.
Alhasil, warga dan pedagang kecil di sekitarnya meradang. Spontan warga menolak kehadiran retail dagang modern tersebut dengan dalih bakal semakin sulitnya pemasukan bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari hasil usaha dagang kecil-kecilan.
Selain dinilai dapat mematikan ekonomi para pedagang kecil, kehadiran spot tersebut juga diduga sarat kepentingan para tenaga kerja (Naker) non-tempatan alias bukan merupakan muda-mudi asli daerah tersebut.
“Kami menolak pendirian Alfamart di wilayah kami, kasihan pedagang kecil yang ada di sekitarnya. Potensi dampaknya sangat besar,” kata perwakilan massa yang berasal dari gabungan masyarakat Desa Tambusai Batang Dui dan Desa Simpang Padang, Kecamatan Bathin Solapan sembari memasang spanduk penolakan pendirian Alfamart, Rabu (23/3).
Adapun isi spanduk penolakan yang dipasang oleh masyarakat Desa Tambusai Batang Dui dan Desa Simpang Padang berbunyi:
“Sehubungan dengan adanya rencana pembangunan Alfamart yang terletak di jalan Sultan Syarif Kasim, Desa Simpang Padang, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis Provinsi – Riau. Maka bersama ini kami yang bertanda tangan dibawah ini, selaku warga dan UMKM (terlampir) dengan ini menyatakan: Menolak atas dibangunnya/ dibukanya minimarket Alfamart. Dengan alasan: Dengan dibangunnya Alfamart, maka kami sebagai pedagang kecil atau pemilik toko sekitar, usaha kami yang sudah puluhan tahun berjalan akan mati/ kurang pembeli,” tulis deruan penolakan tersebut.
Kemudian, juga dinilai tidak adanya itikad baik dari pihak Alfamart untuk merekrut pekerja yang berasal dari warga setempat. Juga dissbutkan, lokasi pembangunan Alfamart termasuk wilayah desa.
“Sebaiknya dibangun ditempat lain,” pinta warga.
Aksi penolakan pendirian Alfamart tersebut juga diikuti oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, Dewan Pemuda Kota Duri (DPKD) serta beberapa pedagang yang ada di sekitaran bangunan minimarket Alfamart.
“Kami selaku masyarakat menolak pendirian minimarket Alfamart tersebut, karena dapat merugikan pedagang dan juga masyarakat sekitar. Jika sampai awal bulan tak juga digubris penolakan ini, maka akan kami laksanakan demo besar-besaran untuk penolakan tersebut,” ujar Muhamaad Efrizal selaku Sekretaris DPKD. (Bres)