CENTRALNEWS.ID, RIAU – Beberapa pekan terakhir, harga tandan buah segar (TBS) Kelapa Sawit kian melejit nan menggiurkan. Kenaikan harga membuat para petani di wilayah Riau sumringah.
Namun pagi ini, mimpi burik seakan menjelma. Benar, periode 23-29 Maret 2022 harga kelapa sawit mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok sawit berumur 10 sampai dengan 20 tahun sebesar Rp520,98/Kg atau mencapai 12,27% dari harga pekan lalu.
Fluktuasi alias gonjang-ganjing harga komoditi perkebunan ini membuat petani ketar-ketir, sebab penurunan harganya dalam sehari melebihi angka 10%.
“Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan turun menjadi Rp3.723,81/Kg,” kata Kepala dinas Perkebunan Riau Zulfadli.
Ia menyebut, penurunan harga TBS ditenggarai faktor internal dan eksternal. Faktor internal disebabkan turunnya harga jual Crude Palm Oil (CPO) dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.
Sebagai acuannya, untuk harga jual CPO di PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp2.146,67/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp2.079,98/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp2.356,00/Kg dan PT Asian Agri mengalami penurunan sebesar Rp2.070,39/Kg dari harga minggu lalu.
Sedangkan harga jual Kernel dari data rata-rata KPBN dibanderol pada kisaran Rp12.701.
Sementara dari faktor eksternal, Harga minyak sawit mentah anjlok karena ikut ambruknya harga CPO dunia. Harga CPO dibanderol di level MYR 5.978/Ton atau anjlok 1,47%.
Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga CPO hari ini turun ke MYR 5.744/ton, di mana titik resistance berada di MYR 6.104/ton. Namun, pada grafik harian, harga CPO diprediksi akan berada di kisaran MYR 5.757-6.113/ton, ketika harga berada di luar target, maka akan menunjukkan arah selanjutnya.
Di sisi lain, Kepala Peneliti Minyak Nabati Sunvin Group di Mumbai mengatakan bahwa pasar pertanian global sedang bergejolak dengan volatilitas besar karena efek perang dan sanksi terhadap Rusia.
Ditambah lagi, produsen utama minyak kelapa sawit Indonesia telah mengumumkan kebijakan Domesctic Market Obligation (DMO) untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri sebanyak 30% dari produksi CPO-nya. Selanjutnya, importir utama CPO, China, kembali melaporkan ledakan kasus COVID-19 yang berpotensi meningkatkan kecemasan atas permintaan minyak nabati.
Adapun penetapan harga TBS Kelapa Sawit di Provinsi Riau periode 23-29 Maret 2022 mendatang, meliputi:
- Umur 3 tahun (Rp2.779,61)
- Umur 4 tahun (Rp2.997,48)
- Umur 5 tahun (Rp3.261,62)
- Umur 6 tahun (Rp3.338,14)
- Umur 7 tahun (Rp3.468,45)
- Umur 8 tahun (Rp3.562,67)
- Umur 9 tahun (Rp3.642,07)
- Umur 10-20 tahun (Rp3.723,81)
- Umur 21 tahun (Rp3.573,52)
- Umur 22 tahun (Rp3.556,51)
- Umur 23 tahun (Rp3.542,33)
- Umur 24 tahun (Rp3.400,55)
- Umur 25 tahun (Rp3.322,57). (Bres)