CENTRALNEWS.ID, NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok (sembako) di tengah bulan Ramadan pada Senin (3/3/2025).
Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik, memimpin kegiatan ini dengan didampingi unsur pimpinan DPRD, kepolisian, serta beberapa instansi dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Pemantauan dimulai dengan mengecek stok beras di gudang Bulog Ranai. Kepala Bulog Cabang Natuna, Delli Bayu Putra, memastikan ketersediaan beras saat ini masih aman dengan total stok 570 ton, yang terdiri dari 560 ton beras SPHP dan beras komersial.
“Alhamdulillah, stok beras kita masih aman dan insyaallah cukup hingga setelah Lebaran. Jika sisa tinggal 200 ton, kami segera ajukan permintaan tambahan,” ujar Delli.
Setelah dari Bulog, rombongan melanjutkan pemantauan ke Devon Smart Market di Jalan Soekarno Hatta serta Pasar Ikan dan Sayur di Jalan DKW Muhammad Benteng.
Wakil Bupati Jarmin Sidik mengatakan bahwa hasil pemantauan ini akan segera dilaporkan kepada Bupati Natuna untuk menentukan langkah lebih lanjut.
“Stok beras masih tersedia di Bulog, tapi yang perlu diperhatikan adalah standar harga. Kita semua harus ikut mengawasi agar harga tetap stabil,” ujarnya.
Selain itu, para pedagang di Pasar Ranai mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat sejak beberapa bulan terakhir.
“Daya beli masyarakat menurun drastis sejak Desember lalu. Kemungkinan karena Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) belum cair,” ungkap Jarmin.
Ia mengakui bahwa perputaran ekonomi di Natuna sangat bergantung pada pembayaran TPP pegawai. Jika pencairan tidak lancar, daya beli masyarakat pun ikut terdampak.
“Kalau memang ini penyebabnya, kami akan segera melaporkan kepada Bupati agar pembayaran TPP bisa dipercepat, karena dampaknya sangat besar bagi perekonomian masyarakat,” tegasnya.(*/Ham)
Terkait
