2.2 C
New York
Kamis, Desember 12, 2024

Banjir dan Longsor Landa Pulau Tiga Barat, Warga Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

CENTRALNEWS.ID, NATUNA – Pulau Tiga Barat, Kabupaten Natuna, mengalami banjir dan longsor pada Kamis (12/12/2024) pagi, yang menyebabkan gangguan serius pada aktivitas warga, terutama yang tinggal di kawasan perbukitan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika, mengungkapkan bahwa tingginya curah hujan ditambah dengan buruknya sistem drainase menjadi pemicu utama terjadinya bencana ini.

“Banjir dan longsor terjadi di Pulau Tiga Barat. Kami sedang memetakan titik-titik terdampak, termasuk area di sekitar kantor camat,” ujar Raja Darmika, Kamis (12/12/2024).

Menurut laporan sementara, ketinggian banjir berkisar antara di bawah lutut hingga sebatas mata kaki. Longsor juga dilaporkan merusak sebuah tribun yang ambruk akibat pergeseran tanah.

Baca Juga :  Breaking News: Kebakaran Hebat di Dekat Masjid Jamik Ranai, Puluhan Petugas Dikerahkan

Raja Darmika menyebutkan bahwa pihaknya telah meminta para pemimpin setempat untuk segera mengidentifikasi lokasi aman bagi warga yang terdampak.

“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang tinggal di kawasan rawan longsor. Langkah mitigasi terus diupayakan untuk mengurangi risiko lebih lanjut,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap kondisi lingkungan sekitar. Menurutnya, pembangunan di daerah lereng tanpa perencanaan matang dapat meningkatkan risiko bencana.

“Masyarakat perlu lebih bijak dalam memilih lokasi pembangunan rumah atau gedung. Drainase yang buruk dan pembangunan yang asal-asalan hanya memperburuk situasi saat hujan deras,” tambahnya.

Bencana ini dipicu oleh curah hujan tinggi selama beberapa hari berturut-turut, diperparah oleh kerusakan lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan aspek ekologis.

Baca Juga :  MDI Ventures dan Telkom Hadirkan Nex-BE Fest 2024 Wujudkan Inklusi Digital Berkelanjutan

Raja juga mengingatkan pentingnya menjaga kawasan hutan sebagai penyerap air alami untuk mengurangi potensi bencana.

Hingga saat ini, BPBD terus memantau situasi di lapangan dan bekerja sama dengan aparat setempat untuk memastikan keselamatan warga.

“Kami akan terus melakukan langkah-langkah penanganan dan memastikan semua warga dalam keadaan aman,” tutupnya.

Bencana ini menjadi peringatan akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Langkah preventif yang terencana menjadi kunci utama untuk meminimalkan dampak di masa mendatang.(ham)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles