11.8 C
New York
Selasa, November 26, 2024

Emak-emak di Riau Sibuk Berburu Minyak Goreng Murah, Bapak-bapak Mengantre Solar

CENTRALNEWS.ID, RIAU – Provinsi Riau, wilayah berjuluk Bumi Lancang Kuning ini terkenal sejak dahulu akan kekayaan minyaknya.

Minyak di atas, minyak di bawah. Di atas (permukaan) berlimpah ruah tanaman perkebunan jenis Kelapa Sawit yang tumbuh subur sebagai bahan baku utama produksi minyak goreng.

Sementara di bawah tanah, juga terkandung kekayaan alam jenis minyak bumi hasil pembusukan jasad renik purbakala yang terakumulasi dalam wadah cekungan raksasa nun kini disebut Reservoir atau cebakan minyak dan gas bumi (Migas).

Terbukti, Riau kaya akan minyak. Minyak goreng kian berpotensi atas kehadiran hamparan perkebunan kelapa sawit, serta kekayaan alam berwujud minyak fosil.

Namun siapa sangka, masyarakat di Provinsi kaya minyak itu kian resah beberapa waktu terakhir. Bagaimana tidak, minyak goreng alami kelangkaan dan lonjakan harga, begitu pula bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dan sejenisnya.

Antrean kendaraan demi berburu BBM jenis Solar/Bio Solar | Foto: Dok

Bak wabah pandemi, kelangkaan stok minyak ini kian merata di Riau dan membuat masyarakat dari berbagai lapisan harus berjibaku dan berburu stok di pasaran, maupun di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

“Kami kaum Emak-emak kesulitan dan harus berburu stok minyak goreng murah, sementara para suami sibuk mengantre BBM solar untuk kendaraan. Serba susah, padahal kita kan kaya minyak,” kata Syarifah (41), warga Kecamatan Mandau – Duri, Kabupaten Bengkalis.

Benar saja, masyarakat Duri juga merasakan hal serupa. Tak jarang dalam beberapa pekan terakhir berbagai ruas jalan di ‘Kota Minyak’ ini kerap dilanda gangguan akibat antrean kendaraan jenis pick up, minibus maupun truk yang mengular panjang dalam antrean pengisian BBM jenis Solar atau Bio Solar di berbagai SPBU yang ada.

“Sekarang susah cari Solar atau Bio Solar. Harus antre panjang, itupun kadang nggak kebagian,” ujar Satria, warga lainnya.

Berdasarkan hasil pemantauan di berbagai SPBU di Kecamatan Mandau, Pinggir dan Bathin Solapan, stok Solar atau Bio Solar memang sangat minim. Adapun yang serupa, yakni Pertamina Dex dengan harga jual diatas Rp13 ribuan perliternya.

Keadaan ini membuat masyarakat resah dan terbebani. Ibu-ibu kesulitan mencari stok minyak goreng satu harga, yakni Rp14 ribu perliternya, di waktu serupa marak pula kendaraan yang mengantre di sekitar SPBU dengan lampu indikator (Fuel) berkedip-kedip bak kehausan BBM.

“Kami harap pemerintah peka akan hal ini, kami butuh minyak goreng untuk memasak. Dan suami kami butuh solar untuk beraktifitas dengan kendaraannya. Kami sangat mengharapkan solusi terbaik dan tepat,” harap Roslinda.

Terkait hal itu, Gubernur Riau, Syamsuar disebut bakal segera mengirim surat permintaan tambahan kouta Bahan Bakar Minyak (BBM) Bio Solar ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Permintaan tambahan kuota itu menindaklanjuti kelangkaan BBM Subsidi bio solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kabupaten kota se-Riau.

Antrean kendaraan demi berburu BBM jenis Solar/Bio Solar | Foto: Dok

“Jadi kami sudah sampaikan surat melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau dengan tujuan meminta tambahan kuota Bio Solar ke BPH Migas,” kata Gubernur Riau, Syamsuar saat dikonfirmasi terkait solusi Pemprov Riau terkait kelangkaan Bio Solar di Riau, Sabtu (12/3).

Syamsuar melihat kelangkaan BBM jenis Bio Solar di Provinsi Riau merupakan dampak dari adanya pengurangan kuota ke Riau. Sehingga dampaknya terjadi antrean panjang di SPBU.

“Karena sesuai apa yang dilaporkan ke saya, memang jatah Bio Solar Riau tahun ini berkurang. Jadi kami sudah minta nanti ajukan permintaan tambahan kuota ke BPH Migas, agar distribusi BBM Bio Solar di Riau yang dilakukan PT Pertamina bisa ditambah lagi, sehingga tidak terjadi kekurangan Bio Bolar di Riau,” ujarnya.

“Untuk minyak goreng, juga akan dipantau stoknya. Semua bisa kita selesaikan dengan baik, kita minta seluruh masyarakat tetap tenang dan sabar. Jangan terprovokasi informasi sesat, akan kami carikan solusi tepatnya,” pungkasnya. (Nat)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles