CENTRALNEWS.ID, BINTAN –Bisa dikatakan, hampir 95 persen warga Bintan masih berharap Roby Kurniawan dapat menakhodai Bintan untuk periode 2024-2029. Hal ini terlihat dari antusias warga “menjodohkan’ Roby Kurniawan dengan sejumlah tokoh.
Salah satu tokoh yang dijodohkan adalah Rony Kartika yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Bintan. Dan tokoh lain adalah Muhamad Najib dari Partai Gerindra yang hendak duduk di kursi DPRD Provinsi Kepri.
Alasan warga memilih Rony Kartika lantaran memiliki leadership yang kuat selama menjadi ASN di Bintan. Di mana, Rony Kartika pernah menjabat posisi startegis di Pemerintah mulai dari Camat, Kadis hingga orang nomor tiga di Pemkab Bintan.
Sementara, Muhamad Najib dinilai cocok lantaran pernah menjadi anggota DPRD Bintan dan punya kompetensi mumpuni.
Sementara, saat ditanya alasan menginginkan Roby Kurniawan kembali menjadi Bupati karena banyak hal. Pertama, hampir 100 persen kebijakan Roby Kurniawan dinilai pro rakyat. Kedua, meskipun memiliki sopan santun yang tinggi, Roby Kurniawan juga dinilai punya ketegasan dan penuh wibawa.
“Sangat jarang pemimpin seperti pak Roby. Sikap Roby sama persis kayak Pak Jokowi yang merakyat dan suka blusukan. Jadi kita sebagai warga Bintan tentu rugi kehilangan beliau (Roby),”ujar Adi.
Terpisah, Bupati Bintan saat dikonfirmasi enggan mengomentari hal itu. Sebab menurutnya, saat ini dirinya sedang fokus dalam pembangunan Bintan.
Ada pun pembangunan yang disebut pertama pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan sumber daya alam (SDA) dan infrastruktur. Hal ini guna meningkatkan ekonomi serta kualitas hidup masyarakat Bintan.
“Kalau masalah Pilkada, kita masih belum memikirkan hingga ke sana. Karena saat ini kita sedang fokus pada pembangun, SDM, SDA dan juga infrastruktur,”ujarnya, Kamis (7/3)
Ia menjelaskan, pembangunan ketiga bagian itu penting dilakukan secara bersamaan. Untuk itu, ia menegaskan “Segala sesuatu itu indah pada waktunya. Artinya, saat ini kita buat indah (selesaikan yang menjadi pekerjaan) baru saat itu (Pilkada) tiba, kita bicara masalah pilkada”. (Ndn)