CENTRALNEWS.ID, DURI – Danramil 03 Mandau, Kapten Arh. Jemirianto kerahkan para prajuritnya dalam membantu warga terdampak bencana banjir di jalan Rangau, Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis – Riau, Minggu (7/1).
Sebagaimana diketahui, banjir di wilayah yang (dikenal) terdapat habitat buaya itu telah terjadi sejak tiga hari terakhir akibat meluapnya Sungai Rangau tersebab tingginya intensitas hujan di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir tersebut.
Akibat banjir, permukiman penduduk di tempat itu tergenang banjir dan tak lagi aman untuk dihuni. Tercatat sekira 10 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke Posko pengungsian yang telah didirikan oleh tim gabungan yang dipimpin langsung Kapten Jemi.
“Banjir di wilayah ini sudah memasuki hari ketiga, dimana terdapat 10 KK yang terpaksa mengungsi ke Posko karena rumahnya sudah tergenang dan tak aman lagi untuk ditinggali. Terkait keadaan ini, kita bersama personel Polsek Mandau, BPBD, RT/RW dibantu warga setempat langsung mendirikan Posko BNPB. Di posko inilah selanjutnya warga akan mengungsi sementara waktu sampai air benar-benar surut,” kata Danramil 03 Mandau, Kapten Jemirianto.
Usai mendirikan posko, pihaknya secara bertahap mulai mengevakuasi warga yang masih terjebak di dalam rumahnya. Menerjang banjir dengan ketinggian sekira 70 centimeter, pihaknya berjalan perlahan dan mengarahkan perahu yang ada ke rumah warga terdampak banjir.
Dalam proses evakuasi ini, terdapat dua warga lanjut usia yang menjadi prioritas. Hal ini ditenggarai karena kondisi fisiknya yang dalam keadaan sakit, sementara satu warga lainnya alami kebutaan sehingga perlu bantuan yang sangat teliti untuk dapat membawa kedua lansia tersebut dari rumah yang tergenang banjir menuju posko pengungsian.
Tak gentar, Danramil berada paling depan arungi banjir. Para warga langsung digendong bahkan diboyong dari dalam rumah ke atas perahu. Aksi heroik itu menuai decak kagum, sebab jarak dari posko ke rumah-rumah warga lebih dari 600 meter yang kesemua-akses jalannya telah terendam banjir.
“Tidak ada pilihan lain, warga yang masih terjebak banjir di rumahnya harus kita selamatkan ke posko. Kalau tidak, keadaan mereka bisa semakin memburuk. Utamanya dua warga lansia tersebut. Satu memang sedang sakit, nah satu warga lagi alami kebutaan. Tidak mungkin mereka kita biarkan begitu saja atau bahkan kita pandu berjalan kaki di tengah banjir, tapi langsung digendong dan dinaikkan ke perahu. Setelahnya baru kita bawa ke posko, jadi lebih aman,” ungkapnya.
Hilir mudik Danramil beserta para prajuritnya terus digencarkan untuk memastikan semua warga sudah berhasil dievakuasi ke posko. Selain untuk menghindari air yang semakin meninggi, alasan paling dasar, yakni lantaran terdapatnya kehidupan satwa buas buaya di sekitar lokasi, terlebih saat banjir melanda.
Alasan keamanan, keselamatan dan kemanusiaan menjadikan tim gabungan yang dipimpin Danramil 03 Mandau ini tak gentar arungi sarang buaya dalam mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Tindakan mulia ini layak diapresiasi karena memberi manfaat dan dampak yang sangat baik bahkan menyentuh.
“Alhamdulillah, seluruh warga sudah berhasil kita evakuasi. Ada yang langsung kita larikan ke RSUD Mandau untuk mendapat pelayanan medis, dan lainnya sudah lebih aman di posko pengungsian,” ujarnya.
“Setelah ini, kita akan tetap memantau di lokasi. Anggota Koramil Mandau akan terjadwal mengawal disini, baik pagi, siang maupun malam agar warga tetap aman dari potensi dan gangguan apapun. Kita harap curah hujan dapat segera berkurang agar luapan sungai Rangau yang menyebabkan banjir di desa Petani ini bisa segera surut dan warga bisa kembali ke rumahnya masing-masing,” tukasnya. (Bres)