CENTRALNEWS.ID, BINTAN –Ketua DPRD Bintan, Agus Wibowo dari Partai Demokrat menduga adanya indikasi permainan kotor yang dilakukan oleh kadernya yang dipecat yakni M Najib. Permainan kotor yang dimaksud yakni kebersamaan M Najib dengan Kader Partai Hanura, TM
Hal ini disampaikan oleh pria yang akrab disapa oleh AW itu saat mendapat kedua mantan anggota dan anggota Dewan itu mencoba mengganggu urusan internal ke 23 anggota.
Agus menyatakan, “M Najib sudah dipecat atau diberhentikan dari Partai Demokrat. Sehingga, langkah M Najib yang menuding anggaran pokok pikiran (pokir) yang hilang tidak lagi relevan atau tidak sah,”
Lebih lanjut ia mengatakan, Fraksi Demokrat Bintan juga menyinggung soal korelasi anggota DPRD Bintan dari Partai Hanura, Tarmizi dengan Fraksi Demokrat. Hal ini berkaitan dengan langkah Tarmizi yang diduga bersengkongkol dengan eks kadernya itu.
“Kami mencium adanya indikasi jual-beli pokir yang dilakukan keduanya,” timpal AW.
“Jika Tarmizi diduga meminta kepada sekretariat DPRD Bintan untuk mengganti uang sebesar Rp50 juta. Meskipun belum jelas permintaannya ini, namun AW menyayangkan sikap anggota DPRD Bintan tersebut,”paparnya.
“Tidak seharusnya seperti itu, kan ada mekanismenya. Jangan justru mengintervensi pegawai-pegawai di sekretariat,”ungkapnya.
Sementara itu, pemecatan M Najib dari Partai Demokrat dan PAW dari DPRD Bintan sebagaimana diberitakan sebelumnya masih harus menunggu putusan inkrah dari pengadilan.
Penasehat Hukum M Najib, Agung Ramadan Saputra mengatakan, pasca putusan PN Tanjungpinang yang tidak menerima gugatan melayangkan kasasi ke Mahkamah Agung.
“Sesuai Undang-Undang MD3, jadi harus menunggu putusan yang berkekuatan hukum tetap,”ungkapnya. .
Terpisah, Tarmizi, anggota DPRD Bintan yang dituding Fraksi Demokrat ‘bermain’ dengan Najib menyampaikan jika dirinya tidak mengetahui persis kronologis hilangnya pokir anggota DPRD Bintan.
“Itu punya bang Najib (pokir hilang), bukan punya saya. Coba tanya bang Najib,” ujarnya pada awak media melalui sambungan telpon. (Ndn)
