CENTRALNEWS.ID, DURI – Jagat dunia maya di ‘Kota Minyak’ Duri sempat heboh dengan sebaran pesan digital berisi foto-foto seorang pria terkapar di jalan Hangtuah, kelurahan Air Jamban, kecamatan Mandau – Duri, Jumat (13/10).
Parahnya, pria lanjut usia (Lansia) berinisial SB (62) warga RT005/RW005 kelurahan Air Jamban tersebut diduga terkapar akibat serangan begal tepat di depan pagar kantor PT PLN ULP Duri. Keadaan pria malang tersebut saat ditemukan di lokasi kejadian nampak tak sadarkan diri dengan sejumlah luka di tubuhnya.
Terkait hal itu, Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro menegaskan bahwa dugaan ‘Begal’ tersebut tidak benar adanya. “Bukan karena begal, tapi kecelakaan lalu lintas. Untuk kronologisnya, silahkan ke Kasatlantas ya,” singkat AKBP Bimo.
Dikonfirmasi, Kasatlantas Polres Bengkalis AKP Try Widyanto Fauzal tak menampik. Ia menegaskan bahwa SB merupakan korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi Jumat subuh sekira pukul 05.30 WIB. “Benar, korban laka. Telah terjadi kecelakaan lalu lintas antara satu unit pesepeda motor BM 5490 EU dengan kendaraan lain (mobil) yang sedang kita lidik keberadaannya,” kata Kasatlantas.
Berdasarkan informasi lengkap yang diterima dari AKP Try Widyanto, laka lantas yang awalnya sempat diduga sebagai aksi pembegalan tersebut berawal saat korban melaju dengan sepeda motornya dari arah simpang Telkom menuju simpang Garoga dengan kecepatan tinggi di lajur kiri.
Sesampainya di lokasi kejadian, SB diduga kurang fokus memerhatikan situasi lalu lintas di jalan Hangtuah – Duri hingga akhirnya (diduga) menabrak bagian belakang mobil yang ada tepat di depannya. “Diduga kurang fokus saat berkendara hingga akhirnya menabrak kendaraan lain (mobil, red) di depannya. Nah, untuk mobil ini masih kita lidik,” jelasnya.
“Akibat laka tersebut, korban alami luka berat dan meninggal dunia di RSUD kecamatan Mandau. Sementara kendaraannya, sepeda motor merek Honda Supra X BM 5490 EU alami kerusakan. Jadi ini murni kecelakaan, bukan begal sebagaimana diisukan. Kita harap masyarakat cerdas menggunakan media sosial agar pesan yang dibagikan bisa lebih akurat dan sesuai kebenarannya. Kita imbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat menyaring suatu informasi sebelum di-sharing,” tukasnya. (Bres)