CENTRALNEWS.ID, DURI – Beberapa waktu belakangan, diduga konflik sosial antara masyarakat di lingkungan Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan dengan pekerja swasta sektor perkebunan kembali hangat diperbincangkan. Tak hanya cekcok mulut, seorang warga disana bahkan meninggal dunia ditenggarai kisruh yang bergejolak.
Terkait hal itu, Komandan Kodim 0303 Bengkalis Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto didampingi Danramil 03 Mandau Kapten Arh. Jemirianto, Pasiops Kapten Czi. Suratmin berkunjung ke lokasi tersebut.
Turut didampingi Camat Bathin Solapan M. Rusydy, Camat Mandau Riki Rihardi, Kapolsek Mandau Kompol Hairul Hidayat dan sejumlah pihak terkait lainnya, Dandim sambangi rumah almarhum Liman atau acap kali dikenal dengan sebutan Pak Logam.
Liman atau Logam ini, merupakan warga yang wafat akibat konflik sosial yang terjadi. Dandim dan jajaran pun sampaikan ungkapan duka dan mengajak seluruh pihak untuk meredam gejolak amarah agar polemik yang terjadi dapat segera diselesaikan di jalur hukum.
“Kami turut berduka cita atas musibah yang menimpa almarhum Pak Liman, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keihklasan oleh Allah SWT. Maksud kedatangan kami saat ini, selain untuk bersilahturami, juga untuk memberikan santunan kepada keluarga almarhum. Semoga kedatangan kami menjadi setawar sedingin untuk keluarga sekalia,” ungkap Dandim ke pihak keluarga korban.
Pada kesempatan itu, Dandim Bengkalis ini mengungkap polemik yang ada eloknya diurai dengan kepala dan hati yang dingin agar harapan seluruh keluarga dan kerabat korban yang saat ini mencari keadilan dapat segera terwujud.
Pihaknya tak menyangkal bahwa kehilangan sosok kepala keluarga dan saudara adalah hal yang menyakitkan, meski demikian ia mengajak pihak keluarga dan seluruh masyarakat yang ada di wilayah tersebut untuk ikut serta mendoakan dan mendukung pihak kepolisian untuk mengungkap prahara itu.
“Kami paham bagaimana perasaan bapak-ibu sekalian atas kepergian Pak Liman, kami juga berduka. Namun kami mohon jangan sampai ada yang anarkis, mari kita dukung pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini,” ajaknya.
Sembari polisi menangani kasus itu, Dandim mengajak seluruhnya untuk kembali hidup rukun dan saling menjaga satu sama lain. Seluruh pihak pun diserukannya untuk tidak terprovokasi atas isu sesat apapun yang diduga beredar terkait kejadian itu.
Guna menjaga keamanan atau kondusifitas di lapangan, pihaknya kerahkan unit intelijen bekerja sama dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan unsur pemerintah setempat tingkatkan penjagaan di wilayah tersebut. “Tetap tenang dan jangan anarkis, mari kita selesaikan perkara ini di jalur hukum dengan prosedur yang tepat. Mari sama-sama kita jaga daerah kita tetap kondusif,” pesan Dandim.
Sambut baik pesan Dandim, salah seorang keluarga korban meminta agar pihak berwajib, dalam hal ini adalah Polsek Mandau untuk secepatnya bertindak dan menemukan jawaban atas perkara ini. “Kami juga memohon supaya kasus ini cepat diungkap oleh pihak kepolisian. Kami, keluarga yang berduka mencari keadilan yang seadil-adilnya atas kepergian saudara kami. Mohon berikan kepastian hukum yang tegas dan tegak lurus menanggapi persoalan ini,” pinta pihak keluarga korban. (Bres)