CENTRALNEWS.ID, ANAMBAS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas saat ini tengah menyelenggarakan ujian seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk jabatan fungsional tenaga teknis tahun 2022.
Ujian seleksi dengan metode Computer Assisted Test–Ujian Nasional Berbasis Komputer (CAT-UNBK) itu diikuti sebanyak 672 pelamar.
Pada pelaksanaannya, ujian seleksi calon PPPK jabatan fungsional tenaga teknis itu, dihadiri dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra. Adapun lokasi ujian, dilaksanakan di Aula Prof M. Zein Kantor Bupati Anambas, Pasir Peti.
Nantinya ujian berbasis CAT-UNBK ini akan berlansung selama lima hari, terhitung sejak tanggal 20 hingga 24 Maret 2023.
Wabup Anambas, Wan Zuhendra mengatakan, dari ratusan pelamar calon PPPK yang mengikuti ujian CAT-UNBK hingga ke tahap wawancara, nantinya hanya 91 pelamar yang akan diterima.
Jumlah pengadaan formasi itu, katanya datang dari keputusan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pusat setelah usulan yang disampaikan pihaknya.
“Untuk pengadaan formasi jabatan fungsional teknis tahun 2022 ini hanya 91 orang yang disetujui pusat. Sebelumnya kita usulkan sebanyak dua ratusan lebih,” ucapnya, Senin (20/3).
Wan Zuhendra memastikan, pelaksanaan seleksi PPPK di lingkungan Pemkab Anambas ini akan memenuhi prinsip-prinsip dan aturan sesuai ketentuan yang diatur.
“Prinsipnya tentu terbuka, adil dan tidak ada intervensi ataupun kecurangan. Jangan pernah percaya penawaran dari pihak mana pun yang menjanjikan kelulusan. Hasil nilainya bisa dilihat langsung karena otomatis keluar setelah ujian,” tegas Wan.
Dirinya pun turut memotivasi para pelamar agar bersungguh-sungguh dan berupaya dengan kemampuan sendiri mengikuti tahap ujian semaksimal mungkin.
“Memang dengan tingginya jumlah peminat dan kouta yang kita buka artinya tidak berimbang. Tapi siapa pun yang terpilih nantinya, itulah sumber daya manusia yang kita harapkan dapat membantu penyelenggaran daerah ini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Anambas Nurgayah menyebutkan, dalam sehari pelaksanaan ujian dibagi atas tiga sesi dengan per sesi diikuti 50 peserta.
Pihaknya mengungkap, terkait persiapan hingga pengawasan ujian dapat dipastikan berjalan maksimal. Pasalnya secara sistem juga dipantau lansung oleh BKN pusat.
“Persiapan kita sudah maksimal. Jaringan telekomunikasi sudah dibantu dengan Diskominfo, untuk listrik sudah kita koordinasikan dengan PLN, selain itu untuk pengadaan komputer juga ada cadangan agar bisa mengantisipasi gangguan dari komputer lain,” pungkasnya. (asy)