CENTRALNEWS.ID, BENGKALIS – Saat melakukan peninjauan ke lokasi Hutan Lindung di wilayah Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis, Provinsi Riau, Babinsa Koramil 01 Bengkalis Sertu Mustaqim bersama Kepala UPT KPH Bengkalis M. Fadli, personel Polisi Kehutanan, Kepala Desa Wonosari Suswanto dan pengelola Hutan Geronggang dibikin resah, Selasa (14/2).
Resah, risau bahkan berang. Itulah perasaan Sertu Mustaqim saat mendapati adanya diduga pengrusakan tanaman dan pohon-pohon di dalam areal hutan lindung yang ditinjau kala itu. Kawasan hutan Geronggang yang dijadikan sebagai cagar hutan lindung Kota Bengkalis yang berada di jalan HR. Soebrantas, Wonosari Timur malah rusak.
Diduga, telah terjadi pembalakan liar dalam areal tersebut oleh orang tak bertanggung jawab. Dampaknya, beberapa titik di dalam hamparan hutan rusak dan nyaris gundul. Tersebab hal itu, pihaknya berseru tegas, bilamana nantinya ditemukan orang yang diduga melakukan pembalakan di hutan tersebut bakal dikenakan sanksi tegas.
“Tak ada main-main. Hutan lindung harus kita jaga sebagai kawasan hijau sekaligus menjadi paru-paru yang menyimpan cadangan oksigen untuk kita semua. Keberadaan hutan juga sangat baik bagi keanekaragaman flora dan fauna, jadi kenapa mesti dirusak? Nanti, kalau kedapatan yang membalak disini, kita amankan,” kata Sertu Mustaqim, prajurit Koramil 01 Bengkalis, Distrik Militer 0303 Bengkalis.
Kedepan, kata Mustaqim, pihaknya bakal gencar bergerilya alias lakukan patroli ke dalam kawasan hutan untuk meminimalisir pembalakan serupa. “Kita akan gencarkan patroli. Nanti kalaubada yang merusak lagi, kita tangkap. Kita proses ke jalur hukum,” ungkapnya mendapat dukungan dari para pihak kala itu.
Sebagaimana diketahui, kawasan hutan lindung Geronggang ini berada tepat di samping Waduk PDAM Bengkalis dan difungsikan sebagai vegetasi penghasil oksigen, rumah tinggal bagi keanekaragaman tumbuhan dan satwa, tempat penyerapan atau resapan air, penyimpan cadangan air tanah serta berbagai manfaat baik lainnya.
Tak terbayangkan bila suatu saat nanti hutan ini rusak lebih parah karena ulah segelintir orang, maka dampak buruknya bakal dirasa massal, termasuk (berpotensi) membuat cadangan air pada waduk berkurang drastis lantaran tak adanya pepohonan sebagai penyimpan cadangan air pada tanah.
“Oleh karena itu, kita harus bekerja keras dan ekstra untuk melindungi cagar alam berupa hutan lindung Geronggang ini supaya tetap asri dan lestari tanpa adanya gangguan dari tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Kepala UPT KPH Bengkalis (Pulau) M. Fadli menegaskan. (Bres)