22.3 C
New York
Sabtu, Oktober 5, 2024

Temani Suami Mandi, Karyawati di Riau Tewas Diserang Harimau Sumatera

CENTRALNEWS.ID, PELALAWAN – Konflik antara manusia dan satwa langka jenis Harimau Sumatera seakan tak pernah sudah. Jumat (19/8) lalu dikabarkan seorang karyawati PT ASM (Kontraktor PT Peranap Timber) berinisial SSD (44) tewas diduga akibat serangan si Belang.

Kabar menggemparkan itu diterima tim Central News Network dari siaran pers Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Minggu (21/8). Berdasarkan informasi, SSD diterkam si Raja Hutan sekira pukul 19.30 WIB kala sedang menemani sang Suami mandi di tepi kanal (depan) Barak.

“Sepulang bekerja, karyawati PT ASM yang merupakan kontraktor PT Peranap Timber itu menemani suaminya mandi di tepi kanal tak jauh dari Barak. Sekira 5 menit dari pukul 19.30 WIB, suami korban mendengar teriakan SSD yang menunggu di pinggir kanal. Teriakan itu juga didengar pekerja lainnya yang ada di Barak,” kata Kepala BBKSDA Riau, Genman S. Hasibuan.

Baca Juga :  Kampanye Perdana di Ranai Darat, Cen Sui Lan Ingin Natuna Maju

Atas peristiwa itu, sang suami dan pekerja lainnya segera memastikan dan mencari keberadaan korban yang seakan lenyap di kegelapan malam. Kala itu, pihaknya memperluas wilayah pencarian di sekitar Barak DHG. Sekira pukul 19.45 WIB, korban ditemukan tergeletak di dekat menara api dengan kondisi luka cakar pada wajahnya.

Pemandangan malam itu kian mencekam dengan kemunculan binatang buas bernama latin Panthera Tigris Sumatrae yang menunggu di sekitar korban. “Melihat keadaan itu, suami korban dan pekerja lainnya tak berani mendekat, apalagi mengevakuasi korban,” imbuhnya.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan para pekerja, Harimau masih aktif berjaga tak jauh dari tubuh korban sekira pukul 20.30 WIB. Mitigasi konflik susulan, mereka kembali ke barak DHG. Namun sekira pukul 21.00 WIB, tubuh korban tak lagi terpantau.

Baca Juga :  Polda Kepri Laksanakan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober

Keesokan harinya, pihaknya mencari korban dengan mengoperasikan alat berat, Sabtu (20/8). Pencarian panjang membuahkan hasil, jasad korban ditemukan sekira pukul 14.33 WIB di kawasan hutan alam perusahaan yang berjarak sekira 300 meter dari lokasi penerkaman.

Korban ditemukan dalam posisi tertelungkup dan terdapat beberapa luka diduga bekas gigitan si belang. Korban segera dievakuasi dan divisum oleh dokter, setelahnya segera dibawa oleh keluarganya ke Pangkalan Kerinci, Riau. Pada hari yang sama, BBKSDA Riau mengerahkan personelnya ke lokasi kejadian guna menghimpun informasi dan memasang kamera jebak.

“Kita kerahkan enam personel himpun informasi dan pasang kamera trap. Di lokasi, tim melihat barak berada atau berseberangan kanal dengan titik penumpukan hasil panen berupa kayu pohon Akasia. Barak itu sendiri baru dihuni sekira 4 malam oleh kelompok pekerja berjumlah 15 orang. Diketahui, barak itu sebelumnya kosong dan belum pernah ditempati selama 4 tahun terakhir,” papar dia.

Baca Juga :  Tak Ingin Sia-siakan Potensi Laut Natuna, Cen Sui Lan Bakal Jadikan Prioritas

Melihat perawakan di lapangan, jejak dan kotoran Harimau marak ditemukan. Asumsi beredar bahwa barak berada pada area jelajah di belang. Segera, tim disebut bakal memasang kandang jebak untuk secepatnya menangkap satwa dilindungi yang terancam punah ini.

“Kami imbau kepada masyarakat yang ada disana untuk tetap waspada, serta tidak beraktifitas seorang diri di luar rumah. Begitupun para pekerja, jangan beraktifitas saat petang atau sebelum pagi. Karena wilayah itu merupakan daerah jelajah Harimau. Sementara ini tim akan lakukan patroli dan pendampimgan penanganan Harimau di lokasi kejadian,” tukasnya. (Bres)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

22,921FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles